Merupakan hal tidak berbahaya atau paling tidak, sama sekali tidak ada ruginya jika sedari dini anak-anak sudah diperkenalkan dan dibimbing berpikir kritis. Berikut adalah beberapa unsur yang menurut saya berguna untuk diperkenalkan kepada anak-anak berkaitan dengan upaya membimbing anak-anak berpikir kritis.
* Tidak menggurui atau mengkhotbahi, bahkan memaksa anak-anak melainkan bimbinglah mereka terus untuk melontarkan berbagai pertanyaan mengenai banyak hal. Ajak, tuntun, dan doronglah mereka untuk selalu bertanya sekaligus berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan mereka. Sebisa mungkin tidak memberikan jawaban langsung terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka ketika mereka sepertinya sudah kepayahan dalam upaya menemukan jawaban terhadap pertanyaannya.
* Berikanlah penjelasan disertai contoh-contoh relevan dan jelas mengenai dunia di sekitar mereka. Dan sebisa mungkin berikanlah contoh-contoh yang netral alias tidak berpihak berat sebelah atau hanya mendukung salah satu pihak/argumen tertentu.
* Sedari dini perkenalkanlah kepada anak-anak untuk tidak melakukan stereotipe terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dialaminya. Artinya, senantiasalah membimbing mereka untuk tidak melakukan generalisasi terhadap semua hal. Contoh: semua anjing galak atau semua guru cerewet atau semua air minum baik atau semua makanan berguna dan bergizi.
* Janganlah terlalu lama berkutat dengan penjelasan yang rumit dan teknis melainkan sebisa mungkin jelaskanlah segala hal dalam bahasa yang sangat sederhana (namun tidak menyederhanakan masalah). Artinya, berusaha sebijak mungkin berbicara dalam konteks mereka yang masih tidak terlalu rumit.
* Senantiasa berikan mereka keberanian diri melalui kata-kata yang mendorong tanpa memberikan pujian yang berlebihan. Hindarilah selalu melontarkan kata-kata yang bersifat dan berbentuk ancaman dengan menyebut otoritas atau figur tertentu untuk menakut-nakuti mereka, seperti: "jangan lakukan itu nanti nenek marah" atau "jangan bermain malam-malam nanti diculik gendoruwo" atau "berhenti menangis kalau tidak nanti tidak ada yang jadi teman kamu".
* Selalu mengajak mereka untuk memikirkan dampak dan konsekuensi yang akan terjadi setelah mereka berpikir dan melakukan tindakan tertentu, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
* Jika anda berkeinginan bagaimana berpikir kritis sudah diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak, maka pertama-tama anda-lah yang melakukan hal tersebut. Artinya, jika anda ingin anak-anak berpikir kritis, maka jadilah teladan nyata bagi mereka dengan anda melakukan yang sama terlebih dahulu.
Semua hal di atas bukanlah semacam resep ampuh atau hukum yang mutlak diberlakukan jika anda berpengharapan anak-anak dapat berpikir kritis. Poin-poin tersebut bukanlah unsur-unsur normatif yang pasti-jadi jika anda hendak membimbing anak-anak berpikir kritis, tetapi hal-hal dasar yang menurut saya bisa berguna untuk diterapkan kepada anak-anak. Bisa diterapkan kepada anak-anak karena menurut saya, cukup sederhana dan berdasar serta tidak utopis. Tentu, setiap orang memiliki cara, gaya, bahkan "teknik" tertentu dalam memberlakukan bahkan mengembangkan suatu hal, jika baginya hal tersebut baik untuk diterapkan.
* Tidak menggurui atau mengkhotbahi, bahkan memaksa anak-anak melainkan bimbinglah mereka terus untuk melontarkan berbagai pertanyaan mengenai banyak hal. Ajak, tuntun, dan doronglah mereka untuk selalu bertanya sekaligus berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan mereka. Sebisa mungkin tidak memberikan jawaban langsung terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka ketika mereka sepertinya sudah kepayahan dalam upaya menemukan jawaban terhadap pertanyaannya.
* Berikanlah penjelasan disertai contoh-contoh relevan dan jelas mengenai dunia di sekitar mereka. Dan sebisa mungkin berikanlah contoh-contoh yang netral alias tidak berpihak berat sebelah atau hanya mendukung salah satu pihak/argumen tertentu.
* Sedari dini perkenalkanlah kepada anak-anak untuk tidak melakukan stereotipe terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dialaminya. Artinya, senantiasalah membimbing mereka untuk tidak melakukan generalisasi terhadap semua hal. Contoh: semua anjing galak atau semua guru cerewet atau semua air minum baik atau semua makanan berguna dan bergizi.
* Janganlah terlalu lama berkutat dengan penjelasan yang rumit dan teknis melainkan sebisa mungkin jelaskanlah segala hal dalam bahasa yang sangat sederhana (namun tidak menyederhanakan masalah). Artinya, berusaha sebijak mungkin berbicara dalam konteks mereka yang masih tidak terlalu rumit.
* Senantiasa berikan mereka keberanian diri melalui kata-kata yang mendorong tanpa memberikan pujian yang berlebihan. Hindarilah selalu melontarkan kata-kata yang bersifat dan berbentuk ancaman dengan menyebut otoritas atau figur tertentu untuk menakut-nakuti mereka, seperti: "jangan lakukan itu nanti nenek marah" atau "jangan bermain malam-malam nanti diculik gendoruwo" atau "berhenti menangis kalau tidak nanti tidak ada yang jadi teman kamu".
* Selalu mengajak mereka untuk memikirkan dampak dan konsekuensi yang akan terjadi setelah mereka berpikir dan melakukan tindakan tertentu, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
* Jika anda berkeinginan bagaimana berpikir kritis sudah diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak, maka pertama-tama anda-lah yang melakukan hal tersebut. Artinya, jika anda ingin anak-anak berpikir kritis, maka jadilah teladan nyata bagi mereka dengan anda melakukan yang sama terlebih dahulu.
Semua hal di atas bukanlah semacam resep ampuh atau hukum yang mutlak diberlakukan jika anda berpengharapan anak-anak dapat berpikir kritis. Poin-poin tersebut bukanlah unsur-unsur normatif yang pasti-jadi jika anda hendak membimbing anak-anak berpikir kritis, tetapi hal-hal dasar yang menurut saya bisa berguna untuk diterapkan kepada anak-anak. Bisa diterapkan kepada anak-anak karena menurut saya, cukup sederhana dan berdasar serta tidak utopis. Tentu, setiap orang memiliki cara, gaya, bahkan "teknik" tertentu dalam memberlakukan bahkan mengembangkan suatu hal, jika baginya hal tersebut baik untuk diterapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.