1. Tidak melakukan kepada orang lain suatu hal yang tidak diinginkan terjadi pada diri sendiri.
2. Dalam segala keadaan dan waktu berusaha untuk tidak merusak segala hal.
3. Berusaha memperlakukan segala hal dengan penuh cinta, hormat, dan kejujuran.
4. Selalu berusaha memperjuangkan kehidupan yang lebih adil seraya segera mengakui, meminta maaf, dan menyesali ketidakadilan yang telah diakibatkan dengan kerendahan hati.
5. Berusaha menjalani hidup ini dengan realistis, ceria, dan rasa takjub.
6. Selalu bersedia mempelajari hal-hal baru.
7. Tiada henti menguji segala hal termasuk semua pandangan dan argumen sendiri terhadap berbagai bukti dengan dilandasi oleh akal sehat seraya selalu rela segera meninggalkan pandangan yang selama ini diyakini kebenarannya setelah memperoleh kebenaran baru yang ditopang oleh berbagai bukti yang relevan dan akal sehat.
8. Tidak pernah ragu untuk berbeda pendapat dengan orang lain seraya selalu bersedia menghargai pendapat orang lain yang berbeda.
9. Selalu mendasarkan berbagai pendapat dan argumen sendiri yang dilandasi oleh bukti-bukti dan akal sehat dengan ditopang oleh semangat berpikir kritis yang tiada henti. Tidak membiarkan diri terbawa arus oleh pandangan orang lain.
10. Mempertanyakan semua hal secara kritis.
2. Dalam segala keadaan dan waktu berusaha untuk tidak merusak segala hal.
3. Berusaha memperlakukan segala hal dengan penuh cinta, hormat, dan kejujuran.
4. Selalu berusaha memperjuangkan kehidupan yang lebih adil seraya segera mengakui, meminta maaf, dan menyesali ketidakadilan yang telah diakibatkan dengan kerendahan hati.
5. Berusaha menjalani hidup ini dengan realistis, ceria, dan rasa takjub.
6. Selalu bersedia mempelajari hal-hal baru.
7. Tiada henti menguji segala hal termasuk semua pandangan dan argumen sendiri terhadap berbagai bukti dengan dilandasi oleh akal sehat seraya selalu rela segera meninggalkan pandangan yang selama ini diyakini kebenarannya setelah memperoleh kebenaran baru yang ditopang oleh berbagai bukti yang relevan dan akal sehat.
8. Tidak pernah ragu untuk berbeda pendapat dengan orang lain seraya selalu bersedia menghargai pendapat orang lain yang berbeda.
9. Selalu mendasarkan berbagai pendapat dan argumen sendiri yang dilandasi oleh bukti-bukti dan akal sehat dengan ditopang oleh semangat berpikir kritis yang tiada henti. Tidak membiarkan diri terbawa arus oleh pandangan orang lain.
10. Mempertanyakan semua hal secara kritis.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusHanya mengikuti "prosedur" berfikir secara kritis yg elu tuliskan, Tolong dijawab ndi:
BalasHapus1. Apakah tulisan yang elu buat diatas sudah dilakukan pengujian juga oleh elu sendiri?
2. Apakah sudah dipastikan bahwa 10 hal tersebut memang benar elu lakukan dan dapat dipertanggungjawabkan
3. Bagaimana bila apa yang elu tuliskan itu salah dan tidak benar?
Trims
RF
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRoy, berikut adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan lu:
BalasHapus1. Ya.
2. Ya.
3. Segera gua perbaiki.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusBisa kasih contoh Roy?
BalasHapusHmm..menurut gw gak etis kalau menulis nama seseorang, jadi gw kasih gambaran aja yah....salah satunya seperti rasa gak suka elu terhadap seseorang (dia ini pintar menirukan suara berbagai binatang,pernah jadi teman di PSGP waktu pertandingan, dan memiliki sepatu ukuran besar)kalau tidak salah rasa tidak suka elu itu dari semenjak kuliah sampai lulus pun masih juga belum hilang....gimana tuh? rasanya kok bertentangan dengan poin 3 dan 4,trims
BalasHapusThanks Roy atas contohnya walaupun gua ga ngerti di mana/apa hubungan antara poin 3&4 dengan orang yang lu maksud?
BalasHapusApakah gua HARUS mencintai semua hal, termasuk yang menurut gua aneh? Menurut gua, ga.
Apakah gua HARUS menghormati semua hal, termasuk yang menurut gua berlebihan? Menurut gua, juga ga.
Apakah kaitan poin no. 4 dengan orang yang lu maksud? Apakah gua pernah bertindak keras atau tidak adil terhadap orang yang lu maksud? Seingat gua, ga.
Trims ndi, gw komentari lagi yah...
BalasHapusHubungan antara orang yang gw maksud (kita namakan saja dia Mr.X) dgn pernyataan elu pada poin 3 & 4 sudah jelas ada, karena seingat gw untuk reaksi atas tindakan yang elu buat terhadap Mr.X pada saat ketemu (gw saksikan sendiri yah)elu sangat tidak menyukai Mr.X, dan tentu saja itu berhubungan dengan apa yang elu tulis pada poin 3 & 4
Apakah elu HARUS mencintai semua hal, termasuk yang menurut elu aneh? MENURUT GW YA ! karena elu sendiri yg menulis demikian, yaitu pada kalimat : "MEMPERLAKUKAN SEGALA HAL.....".
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)penggunaan kalimat "SEGALA" adalah : "Sekalian (tidak ada kecualinya),Seluruh; segenap, Sama sekali"
Jadi seharusnya gw yang sekarang balik bertanya, kok elu bisa bilang kalau menurut elu TIDAK HARUS MENCINTAI TERMASUK YG ELU ANGGAP ANEH, atau kok elu bisa bilang TIDAK HARUS MENGHORMATI TERMASUK YG ELU ANGGAP BERLEBIHAN? kok jadi gak cocok yah dengan apa yang elu tulis...
Ndi..gw gak pernah bertanya APAKAH ELU PERNAH BERTINDAK KERAS terhadap Mr.X,maksud pertanyaan elu itu apa yah sama gw? gw tidak pernah beramsusi demikian loh ndi...Coba cek lagi asumsi dari pertanyaan balik elu ke gw, karena asumsi elu sangatlah tidak tepat loh...Asumsi seseorang, apalagi yang tidak tepat bisa menyesatkan(membuat diskusi kemana-mana)Mungkin lu bisa baca kembali "rangkaian" tulisan elu tentang "BERPIKIR CERMAT".
Jika elu bertanya kaitan poin no.4 dgn Mr.X jelas ada karena gw hanya melihat dari poin 3 saja yang elu tulis...Bagaimana mungkin elu bisa bersikap adil kalau elu udah gak mau MENCINTAI DAN MENGHORMATI mr.X sesuai dengan yang elu tulis di poin 3 HANYA karena dia ANEH dan BERLEBIHAN menurut elu? Kalau udah bilang SEGALA HAL ya udah terima saja Mr.X apa adanya...betul gak ?!
Trims
RF
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus