Tampilkan postingan dengan label Chi Kung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Chi Kung. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 Februari 2010

Terapi

Terapi atau therapeutic touch (terapi yang dilakukan dengan sentuhan) adalah salah satu pengobatan energi yang dilakukan dengan cara si terapis (orang yang melakukan terapi/pengobatan) menggerak-gerakkan telapak tangannya di sekitar "wilayah energi" pasiennya. Praktik terapi didasarkan pada kepercayaan bahwa setiap makhluk hidup atau bahkan benda yang dikatakan hidup memiliki "wilayah energi kehidupan" yang dapat dilihat atau dirasakan di luar tubuhnya. Tentu, mereka yang mempercayai adanya "wilayah energi" yang dimiliki setiap makhluk dan benda hidup mengatakan bahwa kemampuan melihat atau merasakan ini hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu, mereka yang disebut "master" atau orang yang memiliki kemampuan supranatural. Menurut mereka, "wilayah energi" tersebut dapat mengalami distorsi atau kerusakan atau ketidakseimbangan atau kekotoran. Oleh karena itu, kerusakan atau ketidakseimbangan itu haruslah diperbaiki sehingga menjadi seimbang kembali. Para penyembuh energi ini mengklaim dan diklaim mampu merasakan dan memanipulasi "wilayah energi" tersebut dengan menggerakkan telapak tangannya (seperti gerakan memijat atau melambai) beberapa sentimeter dari tubuh pasiennya. Para penyembuh itu pun mengklaim bisa mentransfer (mengalihkan) beberapa energi kehidupan mereka kepada pasiennya. Menurut mereka, ini dilakukan demi terjadinya keseimbangan antara penyembuh dan pasiennya. Praktik ini dipercaya membuat tubuh seseorang mampu menyembuhkan dirinya sendiri.

Pengobatan cara ini (terapi) berasal dari Dolores Krieger yang memulainya di awal tahun 1970. Ia percaya bahwa telapak tangan manusia merupakan cakra (lihat tulisan saya yang berjudul CAKRA) dan mampu menyalurkan energi yang menyembuhkan. Ia mengemukakan segala kepercayaannya yang berkaitan dengan terapi, cakra, dan penyembuhan energi dalam bukunya yang berjudul Therapeutic Touch: How to Use Your Hands to Help and to Heal (1979) dan beberapa bukunya yang lain. Awalnya terapi seperti ini hanya dilakukan oleh para perawat, namun seiring perjalanan waktu terapi ini pun dilakukan oleh banyak orang yang menyatakan diri sebagai penyembuh atau "master" atau orang yang memiliki keahlian khusus dalam penyembuhan.

Para pendukung terapi ini dengan segala hal yang terkait di dalamnya, seperti: adanya "wilayah energi" dan ketidakseimbangan dalam tubuh manusia yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan alam mendasarkan kepercayaan mereka dengan mengatakan bahwa pandangan mereka sejalan dengan ilmu pengetahuan modern. Artinya, kepercayaan mereka sesuai dengan cara berpikir sains. Dengan demikian, mereka beranggapan bahwa kepercayaan mereka benar karena didukung oleh cara berpikir yang cermat dan tepat. Mereka mengatakan bahwa dalam jagat raya ini terdapat beragam energi. Pandangan ini didasarkan pada pandangan Albert Einstein yang mengatakan bahwa jagat raya ini adalah medan energi yang kompleks. Oleh karena itu, karena manusia berada dalam jagat raya ini, maka tentu manusia memiliki "medan energinya" sendiri, yang merupakan salah satu bagian kecil dalam medan energi yang lebih besar, yakni jagat raya. Dan jika medan energi yang lebih besar mengalami ketidakseimbangan, maka tubuh manusia pun akan terpengaruh dan mengalami ketidakseimbangan. Mereka yang mempercayai adanya energi dalam jagat raya tersebut memahami energi secara berbeda dibandingkan para fisikawan memahami energi. Orang-orang yang mempercayai adanya chi, Chi kung, dan terapi memahami energi sebagai kekuatan supranatural yang dikendalikan oleh jagat raya, sedangkan para fisikawan memahami energi sebagai sesuatu yang dapat dilihat pengaruhnya, seperti: energi listik yang mampu menyalakan TV atau energi cahaya yang berasal dari matahari atau energi panas yang dihasilkan dari kompor yang menyala.

Mereka yang mempercayai chi, Chi kung, dan praktik terapi mengatakan bahwa ketika tejadi ketidakseimbangan dalam tubuh seseorang yang mengakibatkan orang tersebut, salah satunya, mengalami penyakit, berarti "wilayah/medan energi" orang tersebut harus dibersihkan dengan cara terapi, di mana tangan si penyembuh digerak-gerakan (seperti gerakan memijat atau melambai) beberapa sentimeter dari tubuh pasiennya. Ini dilakukan untuk membersihkan "wilayah energi" pasien tersebut sehingga energi yang lebih baik/positif yang berasal dari jagat raya ini masuk ke dalam tubuhnya. Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana mereka yang mempercayai adanya "medan energi" dalam jagat raya dan tubuh manusia menjelaskan fenomena alam yang terjadi, seperti banjir, petir, angin ribut, gunung meletus, dan gempa bumi dalam kaitannya dengan energi yang terdapat dalam tubuh manusia? Sangat jelas, banjir, petir, angin ribut, gunung meletus, dan gempa bumi menghasilkan energi yang luar biasa besar. Bagaimana menghubungkan fenomena-fenomena energi alam tersebut dengan "wilayah energi" yang terdapat dalam tubuh manusia? Apakah energi alam tersebut mempengaruhi "wilayah energi" dalam tubuh manusia? Jika ya, apakah yang terjadi dengan tubuh manusia? Sejauh ini belum ditemukan penjelasan yang jelas mengenai keterkaitan antara energi yang dihasilkan alam dengan "wilayah energi" yang ada dalam tubuh manusia.

Jika sejauh ini belum ditemukan hubungan yang jelas antara energi yang dihasilkan alam dan "wilayah energi" dalam tubuh manusia, mengapa banyak orang mempercayai praktik terapi? Mengapa tidak sedikit orang yang percaya bahwa berbagai penyakit dapat disembuhkan hanya melalui gerakan tangan yang bahkan sama sekali tidak menyentuh kulit manusia? Mengapa beberapa orang lebih memilih pergi ke tempat-tempat terapi daripada ke dokter atau rumah sakit? Sangat mungkin orang memilih terapi karena terapi tidak melibatkan kontak fisik yang jika dalam pengobatan medis tertentu akan sangat menyakitkan, misalnya: penggunaan jarum suntik atau cuci darah, dan biaya pengobatan dokter atau rumah sakit relatif lebih mahal dibandingkan pengobatan melalui cara terapi.

Hal yang perlu juga diperhatikan dalam praktik terapi adalah bahwa si penyembuh atau terapis selalu dikatakan sebagai seseorang yang sangat perhatian dan lemah lembut terhadap pasiennya. Hal yang semakin jarang ditemukan dalam praktik-praktik dokter dan rumah sakit. Perhatian dan kelemahlembutan si terapis merupakan hal sangat penting dalam hubungan antara si terapis dan pasiennya sehingga pasien mengalami sugesti. Melalui perhatian dan kelemahlembutan si terapis, maka penyakit atau gangguan yang dialami pasien teratasi. Perhatian dan kelemahlembutan si terapis memberikan kenyamanan, optimisme, dan harapan kepada si pasien sehingga ia (pasien) percaya bahwa terapi yang dialaminya akan memberikan hasil yang positif. Tidak ada seorang pasien pun yang tidak mengharapkan dorongan semangat, rasa nyaman, dan harapan untuk menghadapi penyakit atau gangguan yang dideritanya. Dengan demikian, perhatian dan kelemahlembutan yang dimiliki si terapis memainkan peranan yang sangat vital walaupun kedua hal tersebut sama sekali tidak menyembuhkan penyakit seseorang. Jadi yang terjadi adalah bahwa si pasien mengalami perhatian dan kelemahlembutan dari si terapis tanpa menyadari bahwa penyakit yang "sesungguhnya" tidak pernah terobati. Namun ternyata yang diperlukannya, tanpa disadarinya, adalah perhatian orang lain. Yang pasti, si pasien mengalami "keadaan" yang lebih baik dari sebelumnya. Penyakit atau gangguan yang sebelumnya dialaminya pun menjadi teralihkan.

Hal-hal seperti kebahagiaan, kepenuhan dalam hidup, keberhasilan, dan cinta kasih menjadi penekanan dan ciri khas dalam banyak kelompok di masyarakat dewasa ini. Hal-hal seperti itu akan membuat kehidupan seseorang menjadi lebih indah, bermanfaat, berarti, dan tidak berakhir. Hal-hal inilah yang menjadi ciri dan "janji" berbagai kelompok Zaman Baru (New Age Movement). Kelompok-kelompok tersebut mendorong setiap anggotanya atau orang lain untuk menciptakan dunianya masing-masing berdasarkan kehendaknya, seperti layaknya tuhan yang menciptkan dunia ini menurut kehendaknya. Kelompok-kelompok Zaman Baru mendorong anggotanya untuk berpikir berdasarkan ilmu pengetahuan dan berpikir secara luas dan mendalam. Banyak orang mengatakan, Thinking Out of the Box. Namun, kelompok-kelompok Zaman Baru tidak mendorong anggotanya untuk berpikir kritis. Padahal salah satu unsur ilmu pengetahuan (sains) adalah terus menguji dan menilai berbagai teori, pandangan, dan argumen, termasuk teori, pandangan, dan argumen diri sendiri.

Chi Kung

Chi kung atau Chi'i kung atau ki qong oleh orang-orang yang mempraktikkannya diklaim merupakan "sains dan praktik" dari chi. Secara harfiah Chi kung adalah proses meningkatkan energi manusia. Menurut orang-orang yang mempraktikkannya, Chi kung mampu memperbarui kesehatan dan mental manusia dengan cara memanipulasi chi yang melibatkan pengendalian nafas, melakukan gerakan-gerakan tertentu, dan melaksanakan tekad tertentu. Bahkan orang-orang tertentu dengan kemampuan istimewa (master Chi kung) dipercaya mampu melakukan penyembuhan jarak jauh karena kehebatannya memanipulasi chi. Lebih lagi, diklaim bahwa seseorang dapat memperkuat/meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya dari berbagai penyakit dengan menguasai chi yang dimilikinya.

Ada dua praktik/kegiatan/aktivitas yang berkaitan dengan Chi kung, yakni Kung Fu dan Tai Chi. Kung Fu adalah salah satu seni beladiri yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh dan seringkali juga dicirikan dengan kemampuan menghancurkan bata atau mematahkan besi dengan tangan kosong. Sedangkan Tai Chi merupakan istilah yang disematkan kepada orang-orang yang mempraktikkan Kung Fu tersebut. Berbagai demonstrasi atau pertunjukan yang mempertontonkan segala hal yang berkaitan dengan Kung Fu dan Chi kung diklaim oleh mereka yang mempercayainya sebagai bukti adanya kekuatan supernatural yang dimiliki oleh orang-orang tersebut karena mampu menguasai, mengendalikan, memanfaatkan, memanipulasi, dan/atau meningkatkan chi dalam tubuhnya.

Seni/aktivitas beladiri merupakan hal yang positif sejauh mengajarkan latihan-latihan fisik tertentu, melatih disiplin mental dan fisik, serta mengajarkan bagaimana melindungi diri sendiri dan orang lain. Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa seni beladiri juga sanggup meningkatkan kepercayaan diri mereka (orang jadi PD) dan harga diri meskipun saya sama sekali tidak melihat di mana hubungan antara beladiri dengan percaya diri dan harga diri seseorang. Namun, beberapa seni beladiri mengajarkan peserta didiknya untuk percaya bahwa mereka dapat memiliki kekuatan supranatural atau memiliki kemampuan untuk menyembuhkan setelah mereka dilatih oleh orang-orang yang disebut "master". Bahkan dalam kaitannya dengan Chi kung dan Kung Fu, orang-orang yang mempercayai adanya chi dan kekuatan supernatural mengklaim bahwa seorang "master" mampu menjatuhkan orang tanpa menyentuhnya sama sekali.

Apakah ada bukti konkret mengenai kekuatan supranatural itu? Apakah ada bukti nyata mengenai kemampuan menyembuhkan dari jarak jauh atau tanpa menyentuh orang yang sakit? Apakah ada catatan medis bahwa Chi kung mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang? Tidak ada bukti yang konkret dan kuat mengenai adanya kekuatan supernatural itu. Tidak ada bukti yang nyata dan kuat mengenai kasus orang yang mengalami kesembuhan setelah "diobati" dari jarak jauh dengan cara "si master" memanipulasi chi orang tersebut. Tidak ada catatan medis yang mengatakan sistem kekebalan tubuh manusia dapat ditingkatkan melalui Chi kung kecuali melalui mengkonsumsi obat-obat tertentu. Jika demikian, mengapa ada cukup banyak informasi/berita/pernyataan yang mengatakan bahwa Chi kung benar adanya? Berbagai informasi/berita/pernyataan itu beredar dan berkembang dari mulut ke mulut. Artinya, orang-orang tertentu mengatakan berbagai hal mengenai Chi kung. Dengan demikian, sejauh yang dapat dikatakan bahwa Chi kung berkembang dan dipraktikkan oleh mereka yang mempercayainya tanpa perlu dibuktikan kebenarannya secara saintifik. Mereka akan mengatakan, "Tentu tidak bisa!" Oleh karena itulah dinamakan kekuatan supernatural, yang artinya, tidak dapat dilihat secara kasat mata, hanya dirasakan atau bahkan dialami oleh orang-orang tertentu. Jangankan dianalisis menggunakan sains, dipikirkan secara kritis saja tentu tidak ada dalam kamus orang-orang yang mempercayai hal tersebut, bahkan sebagian besar orang.

Sebagian besar orang cenderung mudah menerima dan mempercayai berbagai hal yang hanya didengarnya/diceritakan orang lain tanpa terlebih dahulu menguji apakah cerita atau kata-kata orang itu didasarkan pada bukti nyata atau tidak. Sebagian besar orang cenderung menyukai, mengaggumi, bahkan takjub terhadap hal-hal yang dalam pikirannya tidak masuk akal atau ajaib tanpa mengujinya dengan mengajukan berbagai pertanyaan kritis demi kejelasan hal-hal yang dianggapnya tidak masuk akal atau ajaib itu. Mengapa sebagian besar orang takjub terhadap berbagai hal yang menurutnya tidak masuk akal? Karena sebagian besar orang enggan berpikir kritis dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang relevan dengan hal-hal itu dan enggan melakukan pengujian (saintifik) dan penilaian kritis karena semuanya itu dianggap hanya membuang-buang waktu dan merepotkan. Oleh karena itulah tidak aneh jika sebagian besar orang cenderung menjadi pragmatis bahkan begitu mudah menjadi objek penipuan dan manipulasi.

Senin, 08 Februari 2010

Vitalisme

Dalam tulisan sebelumnya sempat disinggung sepintas mengenai "vitalisme" dalam kaitannya dengan prana atau chi. Apakah vitalisme itu? Vitalisme adalah ajaran yang mempercayai bahwa setiap benda hidup dalam dirinya terdapat/memiliki kekuatan yang tidak terlihat atau energi yang menyebabkan benda tersebut dinyatakan hidup. Orang-orang yang mempercayai doktrin tersebut mengatakan bahwa hukum fisika dan kimia tidak sepenuhnya mampu menjelaskan mengenai kehidupan berbagai makhluk dan proses kehidupan makhluk-makhluk tersebut.

Orang-orang yang mempercayai doktrin vitalisme ini adalah orang-orang yang mempercayai adanya prana (dalam tradisi India atau therapeutic touch) atau chi beserta chi kung (dalam tradisi Cina) atau reiki (dalam tradisi Jepang). Orang-orang yang mempercayai adanya kekuatan atau energi tertentu dalam setiap tubuh makhluk hidup beranggapan bahwa kehidupan dimulai atau diawali dari kombinasi zat yang sangat kompleks. Dengan demikian, doktrin vitalisme ini bertolak belakang dengan doktrin materialisme mekanistik yang mengatakan bahwa alam semesta (jagat raya) ini hanya berawal dan terdiri dari satu zat, yakni zat fisikal, empiris, atau materi. Artinya, jagat raya ini hanya berawal dan terdiri dari zat yang dapat dilihat dan dirasakan secara fisik, melalui indera manusia. Nama lain dari doktrin materialisme mekanistik adalah fisikalisme. Dengan demikian, doktrin fisikalisme menolak berbagai hal yang berkaitan dengan paranormal dan supranatural. Doktrin fisikalisme tidak mempercayai adanya zat-zat atau kekuatan atau energi atau makhluk halus yang tidak memiliki wujud fisik. Doktrin ini menentang adanya dunia roh atau spiritualisme.

Kembali pada doktrin vitalisme, orang-orang yang mempercayai doktrin ini menganggap bahwa setiap makhluk hidup memiliki energi yang berasal dari alam semesta. Energi yang tidak dapat dilihat secara kasat mata tersebut dianggap mampu menyembuhkan berbagai penyakit melalui berbagai cara tanpa melalui pengobatan modern (rumah sakit). Pengobatan melalui atau menggunakan energi tersebut disebut dengan pengobatan energi. Pengobatan seperti ini juga banyak dikenal dengan sebutan "pengobatan alternatif". Artinya, seseorang yang diobati melalui cara tersebut tidak perlu ke dokter atau rumah sakit atau meminum obat-obat yang berasal dari dokter atau rumah sakit. Seseorang yang diobati menggunakan pengobatan energi atau pengobatan alternatif itu hanya perlu mempercayai bahwa kesehatannya ditentukan oleh "aliran" energi yang diduga berasal dari alam melalui seseorang yang memiliki "kemampuan" khusus.

Orang yang memiliki "kemampuan" khusus tersebut akan berkata kepada orang yang akan diobatinya bahwa pada dasarnya setiap makhluk hidup memiliki energi dalam tubuhnya. Jadi, ketika seseorang mengalami sakit atau menderita sebuah penyakit bahwa yang terjadi sesungguhnya adalah telah terjadi ketidakseimbangan dalam diri orang tersebut. Oleh karena itu, yang dibutuhkan oleh orang yang mengalami ketidakseimbangan itu hanyalah pemulihan atau penyegaran atau penyeimbang agar dirinya kembali seimbang. Dengan demikian, obat-obat yang mengandung kimia tidaklah diperlukan untuk "menyembuhkan" orang tersebut. Dan orang yang dianggap mengalami ketidakseimbangan tersebut sesungguhnya hanyalah memerlukan ketenangan yang diakibatkan oleh kerisauan atau kegusaran bahkan stress.

Doktrin vitalisme mengatakan bahwa dalam diri setiap makhluk hidup mengalir energi supranatural yang mampu mengendalikan makhluk hidup tersebut. Jadi, jika seseorang mengalami sakit atau penyakit bahwa sesungguhnya bukan sakit atau penyakitlah yang dialami seseorang melainkan ketidakseimbangan sedang terjadi dalam diri orang tersebut. Ini adalah pandangan yang sesat karena tidak sedikit sakit atau penyakit yang diderita manusia diakibatkan oleh kecelakaan dan/atau bakteri atau virus yang masuk melalui makanan, minuman, bahkan udara. Apakah kanker payudara, kanker rahim, flu burung, atau HIV/AIDS diakibatkan oleh ketidakseimbangan dalam tubuh manusia? Atau, apakah kanker payudara, kanker rahim, flu burung, atau HIV/AIDS mengakibatkan ketidakseimbangan dalam tubuh manusia bahkan jagat raya?

Prana

Di dekat tempat tinggal saya terpampang spanduk yang bertuliskan "Latihan Tenaga Prana Nusantara". Apakah Prana itu? Apakah semacam beladiri ataukah latihan jenis lainnya? secara sangat sederhana dapat dikatakan bahwa prana adalah energi alam semesta yang mampu diserap dan dimiliki seseorang. Prana sendiri merupakan istilah yang berasal dari tradisi Hinduisme yang sejajar dengan chi atau qi dalam bahasa Mandarin. Jadi, kata "prana" dan "chi" memiliki pengertian yang sama. Tulisan kali ini akan mengangkat mengenai prana atau chi tersebut.

Kata "Prana" atau "chi" digunakan untuk menggambarkan secara sangat sederhana mengenai adanya kekuatan atau energi alam yang berasal dari alam semesta. Orang-orang yang mempercayai adanya prana atau chi tersebut mengatakan bahwa kekuatan alam yang dimaksud tersebut tidak dapat dilihat secara kasat mata. Kekuatan yang dimaksud tersebut adalah kekuatan spiritual atau supranatural. Kekuatan alam yang dimaksud tersebut sangatlah halus sehingga hanya dapat dirasakan oleh orang-orang tertentu. Orang-orang yang mempercayai adanya kekuatan seperti ini beranggapan bahwa kekuatan alam tersebut dapat merasuki dan dimiliki oleh setiap benda termasuk manusia.

Salah satu konsep yang berkaitan dan kerapkali disebut oleh orang yang mempercayai adanya prana atau chi ini adalah harmonisasi. Artinya, jika tubuh manusia atau alam semesta mengalami ketidakharmonisan berarti ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh manusia atau alam semesta itu sehingga diperlukan adanya pemulihan atau penyegaran atau penyeimbang sehingga tubuh manusia atau alam semesta itu kembali normal alias seimbang.

Jika tubuh manusia mengalami ketidakseimbangan, maka diperlukan berbagai cara untuk memulihkan atau menyegarkannya kembali sehingga tubuh manusia tersebut kembali seimbang. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah akupuntur atau chi kung (qi kong). Akupuntur atau chi kung harus dilakukan sebagai upaya agar tubuh manusia kembali pada vitalisme-nya. (Mengenai akupuntur dan chi kung akan dibahas dalam tulisan berikutnya.) Vitalisme tersebut sangatlah penting bagi orang-orang yang mempercayai adanya prana atau chi.

Orang-orang yang mempercayai adanya "kekuatan" seperti itu membuktikan dengan kemampuan menyembuhkan melalui akupuntur atau chi kung. Atau, mampu melakukan berbagai hal, seperti mampu mematahkan sebatang sumpit hanya dengan menggunakan secarik kertas atau mampu mematahkan atau menghancurkan batu bata atau sebatang besi menggunakan tangan kosong, atau bahkan ada yang lebih "luar biasa", yakni mampu menghidupkan kembali seekor lalat yang sebelumnya dianggap telah mati.

Prana atau chi juga ditemukan kesejajarannya dalam praktek-praktek lainnya, seperti terapi (therapeutic touch) dan ki dalam tradisi Jepang. Perlu diingatkan dan ditekankan di sini bahwa konsep atau definisi mengenai kekuatan atau energi dalam pengertian orang-orang New Age thinking tidak ada kaitannya dengan definisi energi dalam ilmu fisika. Hal yang perlu menjadi perhatian mengenai begitu banyaknya perkumpulan atau kelompok yang melabelkan diri dengan tenaga prana atau chi karena banyak orang mempercayai adanya kekuatan semacam itu. Kekuatan supranatural yang bagi sebagian besar orang yang mempercayainya menjadi daya tarik tersendiri karena dianggap sebagai sesuatu yang misterius. Kecenderungan sebagian besar orang adalah menganggap sesuatu yang misterius sebagai hal yang luar biasa tanpa terlebih dahulu menganalisis dan menilainya dengan pikiran yang kritis. Ketika manusia tidak mempergunakan kekritisannya pada saat itulah manusia serta-merta mempercayai segala yang didengarnya dari orang lain dan/atau dilihatnya sendiri.

Dalam tulisan-tulisan berikutnya selain akan membahas mengenai akupuntur dan chi kung juga akan membahas mengenai terapi (therapeutic touch).