Minggu, 14 Maret 2010

CSI : Miami

Salah satu serial TV yang saya sukai adalah CSI (Crime Scene Investigation) karena tokoh-tokoh protagonis dalam serial tersebut selalu mengutamakan akal sehat, logika, dan berbagai pembuktian yang ditopang oleh bukti-bukti fisik yang ada demi memecahkan setiap kasus kejahatan. Serial CSI terdiri atas tiga lokasi, yakni CSI : Las Vegas, CSI : New York, dan CSI : Miami.

Baru saja saya menyaksikan salah satu serial CSI : Miami yang kali ini menurut saya sangat bahkan paling gamblang dalam mengedepankan penggunaan akal sehat manusia. Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas serial tersebut dari awal sampai akhir melainkan hanya menitikberatkan pada satu bagian yang sangat kecil namun bagi saya sangatlah penting dan mencerahkan.

Di akhir serial tersebut, ketika semua kasus kejahatan telah berhasil dipecahkan, salah seorang anggota CSI ternyata masih seringkali melihat temannya yang sebenarnya telah tiada (meninggal). Temannya itu telah meninggal beberapa bulan yang lalu, tetapi ia masih sering melihatnya begitu nyata. Ketika temannya itu masih hidup mereka berteman sangat akrab, jadi setelah temannya tiada ia sungguh-sungguh kehilangan. Anggota CSI itu seringkali mengatakan kepada teman-temannya termasuk pimpinannya, Horatio, bahwa ia sungguh-sungguh telah melihat temannya. Ia selalu berkata bahwa ia tidak bohong, dan temannya itu masih hidup.

Namun, ketika untuk kesekian kalinya ia berkata kepada pimpinannya, bahwa ia sungguh-sungguh telah melihat temannya, apakah tanggapan pimpinannya? Apakah pimpinannya mengatakan bahwa ia gila? atau ia mengalami halusinasi? atau ia sakit jiwa? atau ia kurang istirahat, jadi harus pulang dan istirahat? Ternyata pimpinannya itu tidak mengatakan salah satu dari semua ucapan itu melainkan dengan bijak ia menganjurkan agar anggotanya tersebut untuk memeriksakan diri ke dokter sehingga bisa dianalisis dan diobati. Kemudian apa yang terjadi? Setelah memeriksakan diri ke dokter dan diberi obat orang itu pun tidak lagi "melihat" temannya.

Apa yang bisa diambil dari hal tersebut? Merupakan hal wajar jika seseorang merasa begitu kehilangan orang yang sangat dikasihinya sehingga ia seperti masih "melihat" sosok orang yang telah meninggal itu, "mendengar" suaranya, atau seperti "merasakan" kehadirannya. Namun, apakah semua hal itu nyata? Artinya, apakah sosok yang sudah meninggal itu masih hidup? Masih bisa dilihat, didengar, dan dirasakan? Tentu tidak, bukan?! Sesungguhnya yang dialami seperti tokoh dalam CSI : Miami tadi adalah memori yang begitu kuat terhadap sosok yang telah meninggal tersebut sehingga memori itu merangsang syaraf-syaraf tertentu dalam otak yang membuat orang itu seperti "melihat" temannya yang sebenarnya telah meninggal.

Sesungguhnya tokoh dalam serial tersebut menyadari bahwa temannya memang sudah meninggal, tetapi ia tidak mampu mengendalikan diri untuk membedakan antara yang nyata (temannya sudah meninggal) dan tidak nyata (penglihatan akan temannya yang sudah meninggal). Dalam hal yang sangat terbatas apa yang dialami tokoh dalam serial tersebut merupakan hal yang wajar, jika dialaminya hanya beberapa hari setelah kematian temannya. Namun, hal tersebut menjadi tidak wajar bahkan sangat tidak wajar jika dialaminya sampai berbulan-bulan apalagi sampai bertahun-tahun. Akan menjadi sesuatu yang aneh, jika hal tersebut didiamkan dan tidak segera dicari penanggulangannya, seperti: diobati melalui pengobatan medis. (Bukannya didoakan atau ditengking atau diberikan pengobatan alternatif.)

Kesedihan yang mendalam akibat seseorang yang dicintai meninggal merupakan hal yang sangat normal, wajar, dan manusiawi. Namun, jika kesedihan itu disertai oleh berbagai pengalaman "penglihatan" atau "pendengaran" yang dialami berulang-ulang dan orang yang mengalaminya bersikeras bahwa ia sungguh-sungguh telah "melihat" sosok dan "mendengar" suara bahkan "merasakan" kehadiran sosok yang telah meninggal serta berusaha meyakinkan orang lain mengenai hal tersebut, maka hal tersebut perlu segera ditangani secara bijak. Artinya, orang tersebut perlu dibawa ke dokter atau psikiater (bukan psikolog).

Berkaca pada salah satu serial CSI : Miami maka merupakan hal yang bijak jika setiap orang selalu berupaya menganalisis, memahami, dan menjelaskan setiap hal dengan dilandasi pada akal sehat. Setiap orang seharusnya menyadari bahwa pikirannya mudah dan seringkali dikacaukan oleh berbagai pengalaman dan pola pikir yang tidak cermat. Oleh karena itu, upaya untuk selalu menggunakan akal sehat disertai berpikir kritis merupakan hal yang positif, bukan saja bagi diri sendiri melainkan juga masyarakat yang lebih luas. Dikatakan positif karena orang yang menggunakan akal sehat dan pikiran kritisnya tidak mudah dimanipulasi, baik oleh orang lain maupun dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.