Senin, 10 Mei 2010

Kolor Ijo & Roh Gentayangan

Kompas.com edisi Senin, 10 Mei 2010 (“Massa Bunuh Kolor Ijo Menari di Kuburan”) memuat berita pembunuhan akibat seseorang yang diduga sedang melakukan ritual magis. Berikut merupakan berita lengkapnya:

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Kematian Abdullah (44), warga Desa Blang Balok, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur yang dihakimi massa karena dituduh mengamalkan ilmu kolor ijo, berbuntut panjang.

Polisi Aceh Timur hingga Minggu (9/5/2010) masih menahan 11 orang sebagai tersangka pembunuhan, setelah memeriksa 14 orang sejak beberapa hari sebelumnya. Abdullah dianiaya beramai-ramai hingga tewas gara-gara terlihat menari-nari di atas kuburan dengan hanya mengenakan celana kolor. Tindakan itu menebalkan kecurigaan warga bahwa Abdullah sedang mengamalkan ilmu kolor ijo. Apalagi dalam sebulan terakhir, masyarakat Blang Balok diresahkan penampakan roh gentayangan (warga setempat menyebutnya burong) yang mendatangi perempuan hamil (Penekanan ditambahkan).

Pada Kamis (6/5) menjelang Maghrib, Abdullah bertingkah aneh, dan langsung dikejar warga. Entah karena kaget atau ketakutan melihat kedatangan warga, Abdullah berusaha kabur dengan menyeberangi sungai. Kaburnya Abdullah membuat massa emosi sehingga ketika berada di seberang sungai, langsung saja korban disambut dengan amukan akibat kemarahan warga. Massa yang emosi memukuli korban dengan benda keras. Selanjutnya, dalam kondisi tak berdaya, warga mengangkut korban menggunakan tandu dan akhirnya meninggal.

Adapun 14 warga yang diperiksa polisi adalah Am (25) Ab,(21), Ay (45), Mus (19), Sal (29), Tar (29), Bah (20), Is (27), Am (28), Nas (36), Has (19), M Nas (21), Mah (22), dan Mar (24). Dari 14 warga tersebut, 13 di antaranya merupakan penduduk Desa Blang Balok namun berlainan dusun, sedangkan seorang lainnya warga Desa Matang Rayeuk. (yuh)

============

Kembali sebuah berita mengenai pembunuhan akibat seseorang yang diduga melakukan tindakan magis. Dilaporkan bahwa lelaki yang menjadi korban penganiayaan hingga tewas tersebut sebelumnya oleh warga disaksikan sedang melakukan tindakan aneh pada sore hari menjelang magrib (menari di atas kuburan hanya mengenakan kolor). Ada hal yang janggal mengenai laporan tersebut. Pertama, apakah mungkin seseorang yang waras melakukan tindakan aneh (menari di kuburan hanya menggunakan kolor) pada sore hari menjelang magrib? Bukankah saat itu keadaan masih cukup terang, apalagi jika hari sedang sangat cerah. Karena bisa saja laki-laki tersebut hanyalah seorang penjaga kuburan yang tertidur hanya menggunakan kolor karena cuaca yang sangat panas. Kedua, Kalaupun laki-laki tersebut memang melakukan suatu “ritual” magis, maka sangat mungkin ia melakukannya pada malam hari (tengah malam) ketika keadaan gelap sehingga tidak dilihat orang lain. Ketiga, bukankah orang yang melakukan “ritual” aneh akan melakukannya secara tersembunyi (tempat gelap dan terpencil) sehingga tidak diketahui orang lain?


Hal janggal lain yang dapat ditemukan dalam berita tersebut adalah kaitan antara ilmu kolor ijo, penampakan roh gentayangan yang mendatangi perempuan hamil, dan laki-laki yang dibunuh karena diduga mempraktikkan ilmu magis. Apakah kaitan antara ilmu kolor ijo dan penampakan roh gentayangan, dan laki-laki malang yang menjadi korban tersebut? Saya tidak melihat hubungan di antara ketiga hal tersebut. Kalaupun laki-laki malang tersebut memiliki ilmu magis, apakah bukti yang bisa diperoleh antara ilmu magis yang dimilikinya dengan roh gentayangan tersebut? Kalaupun memang ada roh gentayangan yang mengganggu perempuan hamil, mengapa laki-laki tersebut yang digebuki sampai mati? Bukankah sesuatu yang disebut/dinamakan “roh” itu berasal dari seseorang yang sudah meninggal? Lalu mengapa laki-laki malang tersebut yang menjadi korban?


Bukankah laki-laki tersebut masih hidup ketika penampakan roh gentayangan itu terjadi? Apakah bisa roh seseorang yang masih hidup keluar dari raganya? Setidaknya sampai saat ini tidak ada bukti yang mendukung hal tersebut. Kalaupun ada, maka berita di atas adalah berita pertama mengenai adanya roh seseorang yang gentayangan walaupun orang tersebut masih hidup. Namun, hal itu belum membuktikan jika roh itu merupakan roh milik laki-laki malang tersebut. Apakah orang bertanya kepada roh gentayangan itu jika ia adalah roh dari laki-laki yang akhirnya digebuki sampai mati? Jawaban saya: kemungkinan besar tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.