Selasa, 04 Mei 2010

Atas Nama Agama

BBC News edisi Jumat, 30 April 2010 yang berjudul "Acid attack on Pakistani sisters in Balochistan" melaporkan peristiwa mengenaskan yang dialami tiga perempuan kakak-beradik. Berikut adalah berita lengkapnya:


Three sisters have suffered serious facial burns after two unidentified men on a motorbike threw acid at them in Pakistan's Balochistan province. The sisters, aged between 14 and 20 years old, were attacked as they walked from Kalat city to Pandarani village - one is still in a serious condition.

Political activists held a protest in Kalat shortly after the attack. There are no reliable statistics, but campaigners say there may be 150 acid attack victims in Pakistan each year.

The police named the girls as Fatima Bibi, 20, Saima Bibi, 16 and Sakina Bibi, 14. They were taken to a government hospital in Kalat, but Fatima Bibi was later shifted to a hospital in the provincial capital, Quetta.

No arrests have been made as yet. Two weeks ago, an unknown group - the Baloch Ghairatmand Group (the Honourable Baloch Group) - claimed responsibility for a similar attack on two women in a market in Dalbandin city.

The group had warned women to wear the hijab, the traditional Muslim headscarf, and not to visit markets unaccompanied by men from their families. The attack was criticised by Balochistan's political leaders as well as armed rebel groups, who said it had been carried out by elements that wanted to push the Baloch people back in time.

============

Peristiwa serupa juga terjadi dua minggu sebelumnya ketika dua perempuan malang mengalami serangan di sebuah pasar di kota Dalbandin. Laporan yang diterima sejauh ini mengatakan ada satu kelompok, Baloch Ghairatmand (Kelompok Baloch yang terhormat), yang mengaku bertanggungjawab terhadap serangan tersebut.


Kelompok Balock Ghairatmand termasuk salah satu kelompok fundamentalis Islam yang mengharuskan kaum perempuan mengenakan hijab (penutup kepala bagi perempuan Muslim) dan tidak boleh pergi ke tempat-tempat umum (pasar) jika tidak ditemani oleh lelaki dari keluarganya. Dan mereka melakukannya dengan berlandaskan pada hukum Islam yang dianutnya. Hukum Islam yang membiarkan bahkan mendukung penindasan terhadap kaum perempuan.


Ketiga perempuan kakak-beradik yang malang tersebut mengalami peristiwa mengenaskan karena mereka berjalan di muka umum tanpa ditemani lelaki dari keluarganya dan terutama karena mereka perempuan. Dan tindakan keji yang dialami, bukan hanya ketiga perempuan kakak-beradik malang itu, tetapi banyak perempuan malang lainnya itu dilakukan oleh kelompok yang menyebut diri "terhormat". Memprihatinkan dan konyol sekali!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.