Selasa, 06 April 2010

Tiga Rumusan Pertanyaan Etika


Dalam kaitan dengan tulisan kemarin mengenai etika, maka orang perlu mengetahui dan menyadari bahwa ada tiga rumusan pertanyaan etika yang seyogianya dijawab dan dijelaskan manusia:

  1. Rumusan pertanyaan etika yang pertama disebut etika aplikasi. Beberapa contoh rumusan pertanyaan etika aplikasi adalah: Apa yang seharusnya dilakukan manusia dalam situasi-situasi tertentu? Manakah yang termasuk tindakan-tindakan yang benar dan manakah yang termasuk tindakan-tindakan yang salah? Moralitas baik dan moralitas jahat seperti apakah yang terjadi? Sebagian besar orang cukup mengenali rumusan-rumusan pertanyaan di atas karena sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan cukup mudah diaplikasikan. Namun, ada rumusan pertanyaan-pertanyaan etika yang lebih dalam dari rumusan pertanyaan-pertanyaan etika aplikasi.

  1. Rumusan pertanyaan etika yang lebih dalam dibandingkan rumusan pertanyaan etika yang pertama dinamakan etika normatif. Beberapa contoh rumusan pertanyaan yang hendak dijawab dan dijelaskan dalam etika normatif adalah: Tolok ukur atau standar atau ukuran atau aturan (-aturan) apakah yang digunakan manusia atau seseorang untuk menentukan bahwa sesuatu itu benar atau salah? Apakah yang membuat sesuatu itu bisa dikatakan benar atau salah? Mungkin suatu tindakan dikatakan benar jika tindakan tersebut menghasilkan/memberikan konsekuensi yang baik (terbaik), atau jika tindakan tersebut dihasilkan/berasal dari sebuah karakter yang baik, atau tindakan tersebut memenuhi tanggungjawab tertentu, atau jika tindakan tersebut didasarkan pada kehendak allah (etika perintah ilahi). Dengan demikian, apakah yang menjadi tolok ukur suatu tindakan tersebut? Namun, ada lagi rumusan pertanyaan-pertanyaan etika yang masih lebih dalam daripada rumusan pertanyaan etika normatif.

  1. Rumusan pertanyaan etika yang paling dalam daripada rumusan pertanyaan etika normatif dinamakan dengan meta-etika. Beberapa contoh rumusan pertanyaan yang termasuk ke dalam kategori meta-etika adalah: Apakah yang dimaksud dengan nilai-nilai moral? Apakah ada yang disebut dengan nilai-nilai moral tersebut? Jika ya, apa sajakah buktinya? Apakah yang dimaksud dengan kebenaran moral? Apakah ada kebenaran moral yang mutlak? Bagaimana seseorang (manusia) dapat mengetahui/mengatakan bahwa kebenaran moral itu ada?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.