Tak ingin terjangkit HIV-AIDS
Nah, saat ini, tulis lama berita allafrica.com dan cnbc.com, Minggu (25/4/2010), orang nomor satu di Negeri Bafana Bafana itu sedang bungah hatinya. Pria gaek itu mengatakan hasil tes menunjukkan bahwa dia bebas dari HIV alias HIV negatif.
Zuma mengatakan hal tersebut ketika meluncurkan program pemerintah mengenai konseling dan testing. Sosok bertubuh gempal itu juga menambahkan dirinya memutuskan menjelaskan statusnya guna mempromosikan keterbukaan mengenai AIDS. Sebelumnya, Zuma sudah mengatakan bahwa dia pernah menjalani tes AIDS, tetapi tidak pernah menjelaskan hasilnya.
Zuma, kini memiliki tiga orang istri sah, banyak dikritik sejak muncul berita bahwa dia juga memiliki seorang anak yang lahir di luar pernikahan. "Setelah melewati pertimbangan matang, saya memutuskan untuk menjelaskan hasil tes saya," katanya.
"Hasil tes bulan April, sama seperti juga tiga uji lainnya menunjukkan pertanda negatif dari virus HIV," imbuhnya.
Segera mandi.
Nyatanya, ada harapan yang mencuat dalam pikiran Zuma. Menurut hematnya, justru dengan mengumumkan hasil uji kesehatannya, keterbukaan jadi mengemuka. Lalu, stigma HIV-AIDS bisa terhapus. "Kita harus bekerja keras bersama-sama," katanya di depan sejumlah hadirin di sebuah rumah sakit di dekat Johanesburg.
Lebih lanjut, Zuma menambahkan, seluruh warga Afsel harus yakin kalau penderita HIV-AIDS tak melakukan kriminalitas apapun.
Nah, problem sejatinya ada pada diri Zuma. Soalnya, kehidupan seksual pria berusia 68 tahun ini menjadi sorotan rakyatnya di media
Maret lalu, Zuma lolos dari mosi tidak percaya yang diajukan oleh partai-partai oposisi setelah muncul berita bahwa dia memiliki seorang anak dengan Sonono Khoza, 39 tahun, putri dari Ketua panitia Piala Dunia Afrika Selatan, Irvin Khoza. (Penekanan ditambahkan)
=============
Sorotan tulisan ini adalah menanggapi pernyataan sangat menyesatkan sekaligus konyol yang diutarakan oleh Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma. Mengapa saya katakan pernyataannya sangat menyesatkan dan konyol? Karena Zuma mengaku bahwa ia tidak menggunakan pelindung ketika berhubungan seks dan untuk menghindari diri dari AIDS, ia langsung mandi setiap sesudah melakukan hubungan seks. Sebuah pernyataan yang sangat berbahaya karena diucapkan oleh seorang pemimpin negara! Mungkin tidak akan terlalu berbahaya jika pernyataan seperti itu bukan diucapkan oleh seorang presiden. Terlebih, pernyataan itu diucapkan oleh seorang presiden salah satu negara di Afrika. (Pengidap AIDS di benua Afrika merupakan yang tertinggi di dunia).
Setidaknya ada ketiga keprithatinan yang bisa muncul dari pernyataan Zuma tersebut. Pertama, sangat memprihatinkan bahwa pernyaatan tersebut diucapkan oleh seorang presiden dan ia tidak menyadari jika pernyataannya tersebut sangat berpengaruh bagi penduduk Afrika khususnya Afrika Selatan. Kedua, sangat memprihatinkan jika pernyataan Zuma diikuti oleh penduduk Afrika mereka mungkin berpikir bahwa tidak masalah jika berhubungan seks tanpa menggunakan kondom asal setelah melakukannya langsung mandi. Oleh karena itu, jangan kaget atau heran jika hal itu sungguh-sungguh terjadi pengidap AIDS khususnya di benua Afrika bukannya berkurang, tetapi malah meningkat. Ketiga, sangat memprihatinkan karena semua informasi yang berhubungan dengan AIDS masih kurang dijangkau atau diperhatikan oleh dunia.
Sudah sepatutnyalah orang memperhatikan kata-kata yang akan diucapkannya karena pernyataannya bisa mempengaruhi orang lain, terlebih jika orang tersebut memiliki otoritas tertentu dalam masyarakat, seperti: pemimpin negara dan pemuka agama. Tidak menjadi masalah jika yang diucapkan merupakan sesuatu yang benar, namun sangat celaka jika yang diucapkan adalah kebalikannya. Selain itu, orang pun seyogianya berpikir kritis dan bersikap skeptis terhadap, bukan hanya pernyataan atau informasi yang diterimanya tetapi juga setiap peristiwa yang dialami atau terjadi di sekitarnya. Jika hal-hal ini dilakukan, maka harapannya orang tidak menyesatkan – tersesat dan memanipulasi – termanipulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.