Selasa, 13 April 2010

Ikut Dikau Saja Ilmu Pengetahuan


Beberapa orang memberikan cap kepada saya – walaupun saya cukup senang dan bangga menerima cap tersebut – sebagai orang yang peduli terhadap ilmu pengetahuan. Artinya, saya adalah seorang yang selalu berpikir dengan menggunakan kaidah-kaidah sains modern. Namun, cap positif itu tidak hanya berhenti sampai di situ melainkan dilanjutkan oleh cap lainnya, tetapi kali ini sama sekali tidak tepat.

Meskipun dicap sebagai seorang yang menggunakan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan dalam berpikir, namun orang-orang tersebut menganggap bahwa saya telah menggunakan ilmu pengetahuan bagaikan “agama” yang lain bagi diri saya. Artinya, walaupun saya mengkritik agama dengan sangat tajam, namun pada sisi lain saya telah menggunakan ilmu pengetahuan sebagai “agama” yang baru dalam hidup saya. Mereka beranggapan bahwa saya memperlakukan ilmu pengetahuan sebagai “agama” dalam pengertian yang berbeda seperti kebanyakan orang memahami dan menggunakan agama-agama, seperti: agama Islam, agama Kristen, agama Buddha, agama Hindu, dan agama Konghucu.

Apakah benar saya telah menggunakan dan memperlakukan ilmu pengetahuan seperti “agama” baru seperti yang diklaim oleh beberapa orang yang mencap diri saya dengan hal tersebut? Apakah benar saya telah meninggalkan agama lama dengan pengertian kunonya karena telah menemukan “agama” lain, dan itu saya temukan dalam ilmu pengetahuan? Ada juga yang menuduh bahwa saya sesungguhnya tidak disadari telah menggunakan dan memperlakukan ilmu pengetahuan seperti orang-orang beragama menggunakan dan memperlakukan agama mereka. Bahkan ada yang lebih tajam mengatakan bahwa ilmu pengetahuan sudah menjadi “tuhan” yang baru dalam hidup saya. Apakah berbagai klaim dan tuduhan tersebut benar adanya? Semua klaim dan tuduhan itu sangatlah tidak tepat.

Saya tidak pernah menggunakan dan memperlakukan ilmu pengetahuan, entah sebagai agama maupun tuhan yang baru dalam hidup saya. Saya menggunakan dan memperlakukan ilmu pengetahuan, ya sebagai ilmu pengetahuan. Jika demikian, apakah itu ilmu pengetahuan. Dalam pemahaman saya, secara sangat sederhana, ilmu pengetahuan adalah metode-metode yang tertentu yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk memahami dan menjelaskan dunianya, bahkan alam semesta ini. Dan metode-metode tersebut tidaklah sempurna.

Hal yang harus ditekankan dan diingat adalah bahwa saya tidak memperlakukan ilmu pengetahuan sebagai dogma. Sekarang, apakah itu dogma? Dogma adalah ajaran yang tidak mungkin salah dan tidak bisa berubah. Sekali sebuah subjek dikatakan sebagai dogma, itu artinya terhadap subjek tersebut telah dikenakan makna yang definit, mutlak, dan tidak boleh berubah. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan pemikiran dasar dan cara kerja ilmu pengetahuan, di mana ilmu pengetahuan selalu mampu mengkoreksi dirinya sendiri dan tidak enggan berubah menurut bukti-bukti yang lebih baru. Dogma dalam agama adalah sesuatu yang mutlak dan tidak bisa berubah sedangkan “dogma” dalam ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang harus berubah mengikuti bukti-bukti terbaru. Oleh karena itulah saya beberapa kali mengatakan mengenai diri saya sebagai seorang yang selalu mengalami dan mengikuti perubahan ke manapun ilmu pengetahuan membawa saya pergi. Saya jadi teringat pada salah satu nyanyian Kristen, namun setelah diubah judulnya menjadi: Ikut Dikau Saja Ilmu Pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.