Kamis, 01 April 2010

Michelangelo : Tuhan Ada di dalam Otak


Michelangelo ternyata bukan hanya bisa disebut sebagai seorang seniman yang mumpuni, tetapi juga bisa dianggap sebagai seorang neuroanatomis. Pandangan ini dikatakan oleh Frank Lynn Meshberger, seorang terapis di St. John’s Medical Center di Anderson, Indiana, AS. Menurut Meshberger, seperti seniman-seniman sezamannya seperti Da Vinci, Michelangelo juga mempelajari anatomi manusia untuk menyempurnakan karya seninya dalam menampilkan tubuh manusia. Hal ini dapat dilihat melalui karya seninya yang begitu tinggi, “Creation of Adam” yang terdapat di langit-langit sebuah kapel di Vatikan. Lukisan tersebut menampilkan gambar otak manusia dengan di tengah-tengahnya terdapat tuhan yang mengulurkan tangan kepada Adam. Meshberger menyatakan bahwa lukisan Michelangelo tersebut merupakan alegori yang hendak menggambarkan saat di mana allah memberikan pengetahuan kepada Adam.

Pandangan Meshberger tersebut mengandung masalah karena sesungguhnya otak manusia terhubung untuk mendeteksi pola-pola yang terjadi secara acak dalam berbagai peristiwa. Oleh karena itu, sangatlah mudah menemukan dan melihat bukti mengenai berbagai hal yang dianggap berkaitan dengan tuhan dan agama melalui pola-pola acak tersebut. Maka tidaklah heran jika banyak orang beragama atau mereka yang percaya pada hal-hal tertentu yakin dan percaya bahwa pola-pola yang dilihatnya tersebut sebagai sesuatu yang nyata. Beberapa contoh bisa dikemukakan berkaitan dengan hal-hal tersebut, seperti: gambar Bunda Maria pada sebuah tembok di Chicago, pantulan cahaya lilin yang pada jendela kaca di sebuah gedung asuransi di Florida, dan pasir di udara yang membentuk wajah Yesus ketika sebuah helikopter hendak mendarat.

Adanya kecenderungan melihat gambaran-gambaran tertentu yang dikaitkan dengan figur/gambar dalam agama tersebut disebut “pareidolia”. Salah satu unsur yang membentuk pola-pola tertentu sehingga beberapa orang melihat gambaran-gambaran yang dikaitkan dengan agama adalah pengetahuan manusia dalam hal-hal yang tertentu dan pengalaman sebelumnya. Orang-orang seperti itu memperlakukan pola-pola yang dimiliki dalam otaknya sebagai sesuatu yang nyata karena sebelumnya ia telah memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai hal tersebut.

Dengan demikian, tidaklah heran jika orang Kristen mengklaim pernah melihat wajah Yesus atau Bunda Maria di awan atau bayangan yang muncul di tembok karena mereka sebelumnya sudah sering melihat gambar wajah Yesus atau Bunda Maria yang ditampikan di buku-buku ataupun poster. Bahkan seorang Muslim bisa saja mengklaim pernah melihat wajah Yesus atau Bunda Maria di tembok yang terbentuk oleh bayangan karena sebelumnya mereka pasti pernah melihat gambar wajah-wajah tersebut di majalah atau internet karena perkembangan teknologi yang begitu pesat. Hal itu sama sekali tidak menutup kemungkinan bahwa orang beragama bisa melihat gambaran-gambaran yang berasal dari agama lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.