Minggu, 20 Juni 2010

Sunat yang Mematikan

Beginilah akibatnya jika sunat dilakukan dengan sembarangan alias tidak memperhatikan sisi kesehatan dan keselamatan. Semakin bermasalah dan berbahaya karena ternyata sunat yang dilakukan pada kaum laki-laki tersebut dilakukan secara paksa dengan dilandaskan pada mitos-mitos, seperti: penanda bahwa seseorang telah memasuki masa dewasa dan sunat bisa mengurangi resiko terjangkit HIV (seks yang dilakukan antara sesama laki-laki, namun tidak mengurangi penyebaran HIV dari laki-laki terhadap perempuan dan sebaliknya). Berbagai penelitian yang dilakukan di beberapa wilayah di Afrika mengungkapkan bahwa sunat bisa mengurangi resiko penyebaran HIV hanya bila resiko penyebaran HIV di suatu wilayah sangat tinggi.

Hal memprihatinkan lainnya adalah reaksi pemerintah setempat yang sangat lamban sehingga korban nyawa akibat sunat yang tidak bertanggung jawab itu sangat banyak. Dikatakan sebagai sunat yang tidak bertanggung jawab karena dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki surat izin tertentu untuk melakukan operasi sunat alias dilakukan oleh bukan dokter kulit. Artinya, "operasi" sunat tersebut terjadi akibat malpraktik yang dilakukan secara tradisional seperti diberitakan.

Itulah salah satu akibat ketika masyarakat tidak memiliki (diberikan) akses informasi ilmu pengetahuan yang memadai melainkan dicekoki oleh berbagai mitos yang menyesatkan. Mitos yang menyesatkan bukan saja membahayakan pikiran orang-orang yang mempercayainya, bahkan terlebih bisa sangat membahayakan keselamatan orang-orang itu. Seharusnya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam memperkenalkan dan menyebarkan berbagai informasi ilmu pengetahuan yang dilandasi oleh kemanusiaan serta didukung oleh semangat kritis terhadap warganya. Namun apa jadinya jika yang terjadi malah kebalikannya; pemerintah tidak memperkenalkan dan menyebarkan berbagai informasi kesehatan dan ilmu pengetahuan terhadap warganya melainkan menghembuskan berbagai mitos yang menyesatkan bahkan membahayakan nyawa manusia.

Jika ini yang terjadi maka merupakan sesuatu yang sangat memprihatikan karena ketika dunia, ilmu pengetahuan, teknologi, dan cara berpikir manusia semakin berkembang dan maju, masih ada saja di orang atau kelompok masyarakat tertentu yang mudah mempercayai mitos. Ketika seharusnya pikiran modern "menyelamatkan" makhluk hidup, namun yang terjadi manusia mati akibat mitos kesehatan yang menyesatkan. Ketika seyogianya ilmu medis modern membantu manusia memerangi penyakit, namun yang terjadi nyawa manusia terancam akibat "ilmu" tradisional.

4 komentar:

  1. Soal sunat mengurangi resiko terkena HIV adalah mitos, bagaimana dengan pernyataan WHO, UNAIDS dan CDC bahwa sunat pada pria secara signifikan mengurangi resiko terkena HIV pada pria (meski secara minimal)?

    http://en.wikipedia.org/wiki/Circumcision

    BalasHapus
  2. Terima kasih karena telah membaca, bertanya dan memberikan link yang sangat berguna. Dengan berdasar pada link itu paragraf pertama telah dilakukan sedikit koreksi terhadap paragraf pertama.

    Salam.

    BalasHapus
  3. oh iya, soal mitos tentang sunat, apa aja mitosnya? ada link yang bisa mendukung? setau saya sunat banyak manfaatnya.. bisa di-google mana yang lebih baik, disunat atau tidak disunat :D mungkin cara penyunatannya saja yang tidak benar, tapi soal manfaat sunat tentu lebih baik daripada yang tidak sunat

    BalasHapus
  4. Sebagai pengantar bisa baca di http://en.wikipedia.org/wiki/Circumcision

    Trus baca semua link yang ada dalam situs Wikipedia di atas.

    Berikut beberapa link yang mungkin bisa dijadikan referensi lebih lanjut:

    http://scienceblogs.com/denialism/2008/11/why_male_circumcision_and_fema.php

    http://scienceblogs.com/aardvarchaeology/2007/03/circumcision_and_clean_syringe.php

    http://www.sciencebasedmedicine.org/?p=269

    BalasHapus

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.