Kamis, 03 Juni 2010

Alat Pengusir Setan

Sudah cukup banyak berita yang menyatakan bahwa ada alat yang bisa mendeteksi keberadaan "makhluk halus". Hal ini didukung oleh beberapa tayangan TV berbayar yang menampilkan sekelompok orang yang memang dibayar untuk mendeteksi keberadaan "makhluk halus" (setan) yang diklaim telah mengganggu manusia (pemilik rumah, gedung, atau penghuni hotel). Orang-orang yang mengklaim telah "merasakan" atau "mendengar" atau "melihat" sepintas adanya bayangan atau pantulan cahaya yang diyakini sebagai "makhluk halus" menghubungi orang-orang (kelompok) tertentu yang mengklaim bisa menemukan dan mendeteksi keberadaan "makhluk halus" tersebut menggunakan alat tertentu (kamera, detektor panas, dan suara).

Ternyata keberadaan "makhluk halus" bukan saja bisa dideteksi dengan peralatan tertentu, bahkan ada alat tertentu yang dipercaya bisa mengusir "makhluk halus" dan bisa dimiliki oleh siapa saja (diperjualbelikan). Lady Gaga mengaku bahwa dirinya "merasa" tidak nyaman akibat diganggu oleh keberadaan "makhluk halus" tersebut. Oleh karena itu, ia membeli alat pengusir setan demi memperoleh kembali ketenangan yang pernah dialaminya.

Lady Gaga mengatakan bahwa ketidaknyamanan yang di-"rasa"-kannya akibat diganggu oleh keberadaan "makhluk halus." Ia pun mengaku tengah mengalami "perasaan yang tidak menentu." Apakah "perasaan" tidak nyaman dan tidak menentu seperti yang dialami oleh Lady Gaga merupakan pertanda bahwa ada yang disebut/dinamakan dengan "makhluk halus" itu? Ini artinya, setan memang ada dan "bisa" mengganggu hidup manusia. Dan hal ini didasarkan pada "perasaan" manusia yang sesungguhnya tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk mengukur dan menentukan kebenaran suatu hal karena "perasaan" manusia dipenuhi oleh bias, self-confirmation, sangat mudah berubah-ubah, dan deceptive. Oleh karena itu, "perasaan" manusia sangat "lemah" dan tidak bisa dipercaya. Dengan demikian, apa yang di-"rasa"-kan Lady Gaga sangat mungkin tidak lebih dari "perasaan" seorang selebriti (artis) yang sedang "naik daun" dan mengalami "sindrom artis" (merasa tidak nyaman karena selalu dikuntit oleh paparazzi dan penggemar). "Perasaan" seperti ini sangatlah umum karena juga dialami oleh banyak artis, khususnya yang popularitasnya baru menanjak.

Kalaupun memang ada yang disebut dan dinamakan "setan" dan bisa dibuktikan keberadaannya, bukankah sebagian besar orang percaya bahwa manusia dan "makhluk halus" hidup di dua dunia yang berbeda; manusia berada di dunia materi sedangkan "makhluk halus" berada di dunia imateri (roh)? Jika demikian, di antara manusia dan "makhluk halus" tidak ada hubungan. Artinya, manusia dan "makhluk halus" tidak bisa saling berkomunikasi. Jika saling berkomunikasi saja tidak bisa terjadi, maka bagaimana mungkin manusia bisa diganggu oleh "makhluk halus" atau keberadaan "makhluk halus" bisa mempengaruhi "perasaan" manusia?

Sepertinya "percakapan" dan "bisnis" yang berkaitan yang dunia paranormal dan supernatural selalu akan mengisi dan menghiasi hidup sebagian besar orang. Mengapa demikian? Karena hal-hal tersebut bagi sebagian besar orang sangat menarik perhatian. Hal-hal yang menurut mereka tidak atau belum dapat dijelaskan (sepenuhnya) oleh manusia sehingga dianggap sebagai misteri. Misteri itulah yang kemudian dianggap sebagai gaib. Gaib karena tidak bisa dijelaskan menggunakan akal sehat. Inilah hambatan yang seyogianya berusaha diteliti dan dianalisis secara kritis. Ketika kritisisme tersingkir dari dunia manusia, maka jangan heran dan kaget jika manusia sangat mudah mempercayai semua hal yang diperolehnya, apalagi ketika hal tersebut dinyatakan oleh seorang yang populer (terkenal seperti artis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.