Jumat, 25 Juni 2010

Ketika Remaja (Menjadi) Brutal

Inilah salah satu contoh ketika remaja menjadi brutal karena (memiliki) kebencian terhadap etnis tertentu. Ini merupakan kenyataan yang sangat memprihatinkan sekaligus membahayakan karena sejak dini (remaja bahkan mungkin juga anak-anak) diri mereka sudah memiliki kebencian terhadap kelompok masyarakat dari etnis yang berbeda dari etnis mereka. Sangat berbahaya karena para remaja tersebut tidak ragu atau takut untuk melakukan tindak kekerasan terhadap orang-orang yang berasal dari etnis lain. Tidak heran jika kebencian terhadap etnis tertentu yang diwujudkan dengan tindak kekerasan nyata akan memicu mereka untuk melakukan perbuatan yang lebih tidak terpuji, misalnya membunuh.

Apakah yang mengakibatkan para remaja di Jerman tersebut dan mungkin juga remaja-remaja lain di belahan bumi lainnya memiliki kebencian bahkan berani melakukan tindakan brutal terhadap orang-orang yang berasal dari etnis berbeda? Apakah ideologi tertentu? Apakah agama yang mereka anut membuat mereka membenci sesamanya? Atau bahkan karena disulut oleh kebencian yang juga dimiliki oleh orang tua atau sekolah mereka? Atau, apakah karena etnis tersebut telah dianggap bertindak keras di negara lainnya? Jika yang terakhir menjadi alasannya, lalu apa hubungan antara perbuatan mereka dengan para remaja yang bertindak brutal terhadap orang-orang malang tersebut? Apakah para penari itu telah melakukan tindak kekerasan di negara lain sehingga para remaja itu berhak melakukan tindakan yang sama terhadap mereka sebagai bentuk balas dendam? Tentu tidak bukan?! Karena mereka hanyalah penari yang mencari uang dan bukan politikus atau pejuang dari kelompok tertentu.

Kebencian yang disertai kekerasan yang menghiasi kehidupan remaja masa kini, entah melalui sajian-sajian TV atau DVD ataupun mereka sebagai pelaku tindak kekerasan itu sendiri, merupakan kenyataan yang sangat memprihatinkan sekaligus berbahaya. Apalagi ketika tindak kekerasan tersebut bernuansa kebencian terhadap etnis tertentu. Berbahaya karena kebencian yang dimiliki seseorang seringkali menjadi pemicu tindak kekerasan yang lebih nyata. Oleh karena itu, keluarga dan sekolah diharapkan mampu mendidik anak-anak dan para remaja untuk bisa berpikir lebih terbuka sehingga mereka menyadari bahwa manusia itu beragam (etnis, tingkat sosial-ekonomi, ideologi, dan kepercayaan). Hal ini diharapkan bisa membuat anak-anak dan para remaja menghormati orang-orang yang berbeda etnis, tingkat sosial-ekonomi, ideologi, bahkan kepercayaan dari mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.