Setelah berita mengenai Pemimpin Agama yang Kejam kali ini mengenai seorang pemimpin agama yang mabuk. Dikabarkan bahwa salah seorang pemimpin agama (Kristen) di Pakistan beserta seorang rekannya membuat resah di salah satu panggung hiburan ketika pertunjukan tengah berlangsung. Berdasarkan laporan dinyatakan bahwa pemimpin agama tersebut berada di bawah pengaruh minuman keras (alkohol) ketika melakukan "aksi"-nya. Hal kontroversial lainnya adalah bahwa ia mengkonsumsi alkohol di tempat umum yang ternyata dilarang oleh pemerintah Pakistan.
Jika banyak orang seringkali mengumandangkan bahwa pemimpin agama adalah seseorang yang seyogianya menjadi teladan, di mana kata-kata dan tindakannya menjadi panutan banyak orang khususnya jemaatnya, maka apa jadinya jika ternyata pemimpin agama adalah seseorang yang cenderung membuat keresahan di tempat keramaian apalagi tindakannya tersebut disertai dengan adanya kadar alkohol dalam darahnya. Tidak ada masalah sejauh seorang pemimpin agama mengkonsumsi alkohol di dalam rumah atau tempat pribadinya karena hal tersebut tidak diketahui oleh banyak orang. Namun hal yang serupa menjadi sangat bermasalah ketika dilakukan di muka umum kemudian menimbulkan keresahan bagi banyak orang dan dilakukan di wilayah yang oleh pemerintah setempat dilarang untuk mengkonsumsi alkohol. Ini artinya orang tersebut tidak tahu malu sekaligus tidak peduli terhadap aturan yang berlaku.
Jika banyak orang seringkali mengumandangkan bahwa pemimpin agama adalah seseorang yang seyogianya menjadi teladan, di mana kata-kata dan tindakannya menjadi panutan banyak orang khususnya jemaatnya, maka apa jadinya jika ternyata pemimpin agama adalah seseorang yang cenderung membuat keresahan di tempat keramaian apalagi tindakannya tersebut disertai dengan adanya kadar alkohol dalam darahnya. Tidak ada masalah sejauh seorang pemimpin agama mengkonsumsi alkohol di dalam rumah atau tempat pribadinya karena hal tersebut tidak diketahui oleh banyak orang. Namun hal yang serupa menjadi sangat bermasalah ketika dilakukan di muka umum kemudian menimbulkan keresahan bagi banyak orang dan dilakukan di wilayah yang oleh pemerintah setempat dilarang untuk mengkonsumsi alkohol. Ini artinya orang tersebut tidak tahu malu sekaligus tidak peduli terhadap aturan yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.