Kamis, 19 Agustus 2010

Ketika Tradisi & Cerita Bersatu

Ketika objek yang berasal dari atau berada dekat suatu tempat yang dianggap banyak orang suci (tempat beribadah khususnya yang berusia sangat tua) atau keramat (kuburan atau pohon besar yang tua), tidak jarang objek tersebut diyakini memiliki keistimewaan atau khasiat, seperti: menyembuhkan penyakit atau setidaknya membawa rezeki bagi orang-orang yang menyentuh atau membawa pulang bagian dari objek itu. Ini artinya bahwa objek tersebut bukan dianggap sebagai objek yang biasa-biasa saja seperti objek serupa lainnya karena ia berasal dari atau berada dekat dengan tempat-tempat seperti tadi. Salah satu contohnya adalah air sumur yang berada di sebuah Masjid di kota Surabaya yang dipercaya banyak orang memiliki khasiat dan  dapat membawa berkah bagi orang yang mengambilnya sebagai wudhu. Oleh karena Masjid tersebut merupakan Masjid tertua di kota Surabaya - dibangun tahun 1421 - serta banyak orang yakin sekalipun musim kemarau panjang sumur tersebut tetap mengeluarkan air, maka air yang berasal dari sumur tua tersebut dipercaya berkhasiat dan membawa berkah. 

Ada ratusan, bahkan mungkin ribuan sumur yang tersebar di seluruh Indonesia, belum lagi sumber atau tempat-tempat yang menampung air yang ada di Indonesia, namun hanya beberapa  (tidak semua) sumber air yang dianggap istimewa, dan salah satunya air yang berasal dari sebuah sumur yang berada di sebuah Masjid di Surabaya. Mengapa tidak semua air atau sumber air dianggap istimewa? Karena tidak semua air dan sumber air berasal dari atau berada di sebuah tempat yang istimewa. Tidak semua sumur berada di suatu tempat yang dianggap keramat karena usianya yang sangat tua. Tidak semua air berasal dari sebuah tempat yang dianggap suci oleh banyak orang yang meyakininya karena sebagian besar sumur tidak berada di dalam bangunan peribadahan apalagi usia bangunan tersebut sangat tua. Oleh karena itulah hanya sedikit air dan sumber air (dhi. sumur) yang dianggap istimewa, seperti air sumur yang berada di sebuah Masjid di Surabaya walaupun air di sumur tersebut berasal dari tanah seperti air di sumur-sumur lainnya.


Rupanya tempat (dhi. bangunan peribadahan) dan tradisi yang tua (dhi. usia sebuah bangunan; kapan bangunan tersebut didirikan) memainkan peranan yang sangat vital dalam perkembangan suatu keyakinan. Hal ini tentu ditopang pula oleh berbagai cerita yang berkembang di masyarakat mengenai objek yang diyakini memiliki keistimewaan tertentu. Ketika sebuah tradisi dan (banyak) cerita bersatu, maka pada saat itulah sebuah keyakinan dianggap sebagai kebenaran oleh mereka yang mempercayainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.