Beginilah jadinya jika pemikiran masyarakat masih dikuasai oleh tahayul bukannya oleh ilmu pengetahuan yang ditunjang oleh pemikiran kritis dan sikap skeptis yang sehat. Ketika ditemukan suatu hal yang berbeda dari biasanya, maka masyarakat segera menyimpulkan bahwa hal tersebut sebagai sesuatu yang berbau paranormal. Inilah yang dilakukan oleh warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur, ketika seorang remaja menangkap kelelawar yang berwarna oranye agak kecoklatan. Oleh karena selama ini masyarakat umum menganggap bahwa kelelawar berwarna gelap (hitam), jadi tidak ada kelelawar yang berwarna selain hitam. Ini merupakan pandangan yang sangat keliru karena tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan yang memadai. Sesungguhnya jika masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai dengan ditunjang oleh akses yang cukup maka dapat ditemukan bahwa tidak semua kelelawar berwarna hitam.
Mengapa masyarakat beranggapan kelelawar (hanya) berwarna hitam? Pertama, masyarakat hanya melihat dan menemukan kelelawar yang berwarna hitam. Kedua, selama ini masyarakat melihat kelelawar dalam keadaan gelap (malam hari) sehingga menganggap kelelawar berwarna hitam. Sebenarnya ada juga jenis kelelawar yang berwarna coklat bahkan (bersayap) putih.
Dengan demikian, pandangan yang mengatakan bahwa kelelawar (hanya) berwarna hitam (gelap) sangat keliru karena tidak didukung oleh fakta ilmiah yang mengatakan bahwa ada juga jenis kelelawar yang berwarna coklat dan bersayap putih. Terlebih, pandangan yang mengatakan bahwa ada jenis binatang (dhi. kelelawar) sebagai jadi-jadian tidak lain merupakan pikiran masyarakat yang masih dikuasai oleh hal-hal paranormal yang didasarkan pada mitos-mitos yang berkembang di sekitarnya. Apalagi jika dikatakan bahwa kelelawar jadi-jadian digunakan oleh pemiliknya untuk mencuri uang, tentu, ini merupakan pandangan yang sangat berlebihan karena, jangankan mencuri uang, terhadap keberadaan manusia saja kelelawar takut. Selain itu, kelelawar tidak suka uang melainkan menyukai buah-buahan.
Mengapa masyarakat beranggapan kelelawar (hanya) berwarna hitam? Pertama, masyarakat hanya melihat dan menemukan kelelawar yang berwarna hitam. Kedua, selama ini masyarakat melihat kelelawar dalam keadaan gelap (malam hari) sehingga menganggap kelelawar berwarna hitam. Sebenarnya ada juga jenis kelelawar yang berwarna coklat bahkan (bersayap) putih.
Dengan demikian, pandangan yang mengatakan bahwa kelelawar (hanya) berwarna hitam (gelap) sangat keliru karena tidak didukung oleh fakta ilmiah yang mengatakan bahwa ada juga jenis kelelawar yang berwarna coklat dan bersayap putih. Terlebih, pandangan yang mengatakan bahwa ada jenis binatang (dhi. kelelawar) sebagai jadi-jadian tidak lain merupakan pikiran masyarakat yang masih dikuasai oleh hal-hal paranormal yang didasarkan pada mitos-mitos yang berkembang di sekitarnya. Apalagi jika dikatakan bahwa kelelawar jadi-jadian digunakan oleh pemiliknya untuk mencuri uang, tentu, ini merupakan pandangan yang sangat berlebihan karena, jangankan mencuri uang, terhadap keberadaan manusia saja kelelawar takut. Selain itu, kelelawar tidak suka uang melainkan menyukai buah-buahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.