Sabtu, 28 Agustus 2010

Ketika Alam Fantasi Dibawa ke dalam Alam Nyata

Tidak jarang orang percaya jika hal yang dilihat dalam mimpi akan mewujudnyata dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, banyak orang percaya mimpi dapat mengubah "nasib" atau jalan hidup manusia. Mimpi dianggap sebagai gambaran nyata yang akan terjadi juga di alam  nyata sekalipun awalnya hanya terjadi di alam fantasi. Hal inilah yang sepertinya dialami oleh salah seorang pesinetron Marshanda ketika ia memutuskan mengenakan jilbab karena mimpi yang dialaminya. Melalui mimpi mengenai kiamat yang dialaminya selama lima hari beruturut-turut ia percaya jika ia sedang diingatkan untuk semakin mendekatkan diri pada yang kuasa. Sepertinya seorang Marshanda percaya jika mimpi kiamat yang dialaminya merupakan pertanda yang akan terjadi di masa mendatang, oleh karenanya ia mendekatkan diri pada penciptanya.

Apakah apa yang terjadi atau dilihat di dalam mimpi sungguh-sungguh akan terjadi di dalam alam nyata? Bisa ya, bisa tidak. Jika ya, orang tidak bisa serta-merta menyimpulkan bahwa mimpi bisa sungguh-sungguh terjadi dalam alam nyata. Bagaimana jika tidak terjadi? Inilah yang seringkali orang lupakan atau singkirkan, yakni kemungkinan (bahkan lebih sering!) jika apa yang orang alami atau lihat di dalam mimpi tidak terjadi dalam alam nyata, bahkan tidak jarang apa yang terjadi di alam nyata berbalik 180 derajat dengan apa yang terjadi dalam alam fantasi. 

Dengan demikian, bagaimana menjelaskan jika yang dialami atau dilihat dalam mimpi juga dialami atau dilihat dalam alam nyata? Banyak orang mengatakan bahwa mereka mengalami dan melihat sesuatu dalam alam nyata setelah peristiwa itu terjadi kemudian dikaitkan dengan mimpi yang pernah dialaminya. Ini berarti bahwa awalnya mereka tidak mengatakan atau mengaku mengalami mimpi tertentu, namun ketika sesuatu dialami dalam hidupnya mereka pun menyatakan jika beberapa waktu lalu pernah mengalami mimpi yang  kemudian terjadi juga dalam kehidupannya. Dengan demikian, mereka menghubungkan peristiwa yang dialami dalam dunia nyata dengan mimpi yang pernah dialami. 

Hal sebaliknya juga tidak jarang dilakukan orang, di mana awalnya mereka memang mengakui mengalami mimpi tertentu kemudian mimpi tersebut mewujudnyata dalam hidupnya. Jika ini yang terjadi maka sesungguhnya yang dilakukan orang tersebut adalah "membenarkan" bahwa yang dialami dalam mimpinya sesuai dengan yang terjadi dalam kehidupannya. Artinya, orang yang melakukan hal ini sudah begitu yakin jika mimpi yang dialaminya akan sungguh-sungguh terjadi di dalam alam nyata, dan ketika hal tersebut terjadi maka ia pun menyatakan dan semakin percaya jika mimpi akan terjadi kelak dalam alam nyata.

Seperti telah disinggung sepintas di atas, bagaimana seandainya apa dimimpikan tidak terjadi dalam alam nyata alias kehidupan ini? Sesungguhnya kenyataan inilah yang jauh lebih sering terjadi ketimbang mimpi yang mewujudnyata dalam alam nyata. Sayangnya, mereka yang percaya jika mimpi juga terjadi dalam alam nyata menyingkirkan kenyataan bahwa mimpi lebih sering tidak terjadi dalam hidup ini. Mereka tidak mau menerima kenyataan bahwa sesungguhnya mimpi yang terjadi dalam dunia nyata tidak lebih dari sekadar ketidaksengajaan yang harus diakui sangat jarang terjadi. Mimpi, bagi mereka yang percaya jika mimpi itu akan terjadi di kemudian hari, tidak sadar atau tidak mau menerima penjelasan bahwa sesungguhnya mimpi hanyalah proyeksi ke masa depan yang muncul karena dirangsang oleh berbagai ingatan yang diperoleh dari berbagai hal, baik yang pernah dibaca, disaksikan, didengar, maupun dialami manusia. 

Kembali pada mimpi kiamat yang dialami Marshanda maka terlihat dengan begitu gamblang pola ingatan yang dimilikinya, di mana dalam mimpinya ia melihat kiamat seperti yang ditampilkan melalui film Armageddon beberapa tahun silam. Jelas, tayangan film tersebut tersimpan dalam memori otaknya, dan ketika ada peristiwa tertentu terjadi dalam hidupnya maka ingatan akan film tersebut muncul dalam mimpinya. Kita tidak mengetahui persis peristiwa tertentu apa yang dialami/terjadi baru-baru ini, namun kemungkinan besarnya adalah momen bulan Ramadan yang tengah dilakoninya merupakan hal yang sangat masuk akal. 

Peristiwa tertentu yang dialami seseorang merupakan pemicu paling efektif untuk membangkitkan/memunculkan ingatan seseorang terjadi sesuatu yang pernah dibaca, disaksikan, didengar,  bahkan dialaminya. Inilah yang sepertinya dialami oleh seorang Marshanda sehingga ingatannya terhadap film Armageddon pun tampil dalam mimpinya. Oleh Marshanda hal yang dilihat dalam mimpinya tersebut tidak dianggap angin lalu atau didiamkan melainkan olehnya diberikan muatan makna relijius yang dipercayanya sebagai peringatan terhadap dirinya sehingga ia pun mengenakan jilbab. 

Hal yang harus diperhatikan mengenai fenomena mimpi adalah bahwa orang harus sadar dan menerima kenyataan sesungguhnya ada dua kemungkinan, yakni: baik mimpi tersebut terjadi dalam alam nyata maupun tidak terjadi dalam dunia nyata, dan hal kedualah yang lebih sering terjadi dibandingkan yang pertama. Ketika mimpi terjadi dalam alam nyata sesungguhnya tidak lebih dari sekadar ketidaksengajaan yang sangat jarang, namun ketika mimpi tidak terjadi dalam alam nyata banyak orang tidak peduli dengan memberikan banyak alasan. 

Apakah mimpi bisa mengubah "nasib" atau jalan hidup seseorang? Biarlah orang-orang yang percaya pada "kekuatan" mimpi yang menjawab pertanyaan tersebut. Apakah mimpi bisa mengubah sikap atau gaya hidup seseorang? Melihat pada "kasus" Marshanda, maka jawaban yang bisa diberikan adalah positif, "ya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.