Jumat, 16 Juli 2010

Ruud Gullit

Ada tradisi unik yang dilakukan di Desa Wulan, Kepil, Wonosobo, dan Temanggung, di mana anak-anak berusia sekitar tujuh tahun mengikuti "potong gombak". Dalam tradisi tersebut dilakukan pemotongan rambut terhadap anak-anak yang berambut gimbal yang dipercaya dapat menghilangkan nasib buruk, baik terhadap si anak maupun keluarganya. Sayangnya sama sekali tidak ada penjelasan mengenai kaitan antara rambut gimbal dan nasib buruk sehingga memunculkan pertanyaan: Mengapa rambut gimbal harus dipotong/dihilangkan dari kepala seseorang? 

Tentu masih lekat dalam ingatan kita mengenai duo pesepak bola Belanda di era akhir 80-an dan awal 90-an yang berambut gimbal. Ya, tidak salah lagi, Ruud Gullit dan Frank Rijkard. Bukankah mereka berambut gimbal? Terlepas rambut gimbal mereka itu asli (dari sononya) atau buatan, namun jelas, mereka adalah pesepak bola yang cukup gemilang di masanya. (Timnas sepak bola Belanda kampiun Piala Eropa 1988 dan bersama Marco van Basten membentuk trio Belanda yang gemilang di klub AC Milan.) Bagaimana dengan legendaris Bob Marley yang selalu dikenang dan dikenal sebagai pionir musik Reggae, bukankah ia berambut gimbal? Mengapa rambut gimbal harus dipotong jika tiga orang terkenal di atas merupakan contoh nyata jika rambut gimbal sama sekali tidak berhubungan dengan nasib buruk yang akan menimpanya kelak.

Banyak orang suka menghubung-hubungkan hal-hal yang sebenarnya sama sekali tidak ada kaitannya kemudian mempercayaiya, seperti kaitan antara rambut gimbal dan nasib buruk. Sangat mungkin kepercayaan seperti ini didasarkan pada pengalaman yang sudah terjadi sehingga mereka meyakini kebenaran hal tersebut. Namun banyak orang tidak menyadari jika yang terjadi semata-mata suatu kebetulan. Terlebih dalam konteks anak-anak yang sering sakit-sakitan akibat berambut gimbal. Bukankah anak-anak memang rentan sakit akibat belum memiliki anti-body yang cukup kuat untuk melindungi tubuhnya? Apalagi anak-anak yang hidup di pedesaan akibat pasokan gizi yang kurang dan gaya hidup (kesehatan) yang minim sehingga rentan terhadap berbagai penyakit. Setidaknya kedua hal tersebut bisa menjadi penjelasan yang jauh lebih masuk akal terhadap penyebab anak-anak yang sering sakit ketimbang rambut gimbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.