Sabtu, 17 Juli 2010

Kaum Minoritas (Wajib) Dibunuh!

Sepertinya ada beberapa kelompok dalam masyarakat, khususnya kaum beragama yang memiliki kecenderungan membasmi kelompok lain yang tidak "seiman" atau tidak "setradisi" dengan kelompoknya. Terlebih jika kelompok yang "berbeda" itu merupakan minoritas dalam masyarakat sehingga ada kecenderungan yang dimiliki oleh para anggota kaum mayoritas untuk melenyapkan kelompok minoritas, atau setidaknya, berupaya bertindak keras terhadap mereka. Kenyataan inilah yang terjadi di Pakistan ketika sekelompok Muslim Shia diserang dan dibunuh oleh, yang diduga kuat, kelompok Muslim Sunni. Peristiwa itu sendiri terjadi di wilayah yang mayoritas penduduknya adalah Muslim Sunni. Para penganut Muslim Shia dalam komposisi penduduk Pakistan hanya 20% dari total penduduk yang berjumlah 160 juta orang.

Kenyataan sepertinya ini sesungguhnya tidak hanya terjadi di Pakistan melainkan terjadi di berbagai belahan dunia lainnya apalagi ketika bersinggungan dengan ranah keagamaan, di mana kelompok mayoritas menganggap jika kelompok minoritas patut disingkirkan dari masyarakat. Mengapa kelompok mayoritas (keagamaan) tega melakukan hal keji seperti itu? Hal ini mereka lakukan karena menganggap jika kebenaran absolut dimiliki oleh kelompok mereka dengan meniadakan kebenaran yang dianut oleh kelompok lain. Ini didasarkan pada jumlah pengikut mereka lebih banyak sehingga beranggapan Tuhan yang menjadi sesembahan mereka (hanya) memberkati kelompoknya. Dengan demikian, kelompok mayoritas yakin bahwa Tuhan tidak mungkin memberkati kelompok minoritas.

Keyakinan bahwa kelompoknya diberkati Tuhan inilah yang membuat kelompok mayoritas tidak ragu bertindak semena-mena terhadap kelompok minoritas. Mereka menganggap bahwa kebenaran dan berkat Tuhan sebagai hal absolut bagi kelompok mereka saja. Mereka sama sekali menutup kemungkinan jika ada kebenaran lain yang dianut oleh kelompok lain sekalipun kelompok itu tergolong minoritas dalam masyarakat. Nyata dalam masyarakat jika kuantitas masih memainkan peranan yang utama dengan keyakinan bahwa mayoritas berarti benar. Ini merupakan salah contoh "teori" yang salah bahkan sesat karena sesungguhnya kuantitas sama sekali tidak menentukan kebenaran suatu hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.