Selasa, 20 Juli 2010

Dukun vs. Taktik

Saya bukanlah pengagum Jose Mourinho, salah seorang manajer klub sepak bola tersukses di awal abad ke-21 karena mampu mengantar dua klub sepak bola berbeda - Porto (Portugal) 2004 dan Inter Milan (Italia) 2010 - merebut Piala Champions UEFA, karena keangkuhannya. (Ketika melatih klub Chelsea menyebut dirinya sebagai The Special One.) Namun, terlepas dari berbagai sikap dan perkataannya yang seringkali mengundang kontroversi serta keangkuhannya tersebut, harus diakui ia merupakan seorang manajer cerdas yang bertangan dingin karena, selain mampu membawa dua klub berbeda merengkuh Piala Champions UEFA, ia langsung berhasil membawa Chelsea menjuarai Liga Premiership (Inggris) setelah ditunjuk melatih klub tersebut, bahkan dua kali berturut-turut. Ia juga sukses mengantarkan Inter Milan menggondol tiga piala dalam satu musim (Liga Italia, Coppa Italia, dan Champions UEFA) di tahun keduanya menangani klub tersebut.

Oleh karena itu, ketika salah seorang dukun kenamaan di Kenya mengaku telah didatangi Mourinho karena ia meminta bantuan dari dukun tersebut untuk tugas barunya (sekarang Mourinho menangani Real Madrid - Spanyol), berita tersebut sangatlah mencurigakan, tetapi tetap masuk akal. Artinya, merupakan hal yang masuk akal alias bisa saja Mourinho mendatangi seorang dukun kenamaan di Kenya untuk menolongnya agar sukses menangani Real Madrid, namun hal tersebut sangatlah mencurigakan. Berita tentang Mourinho, seorang salah seorang manajer klub tersukses di abad 21, mendatangi dukun agar sukes merupakan hal yang sangat mencurigakan. Apakah sebelum ini Mourinho memiliki kebiasaan mendatangi dukun supaya sukses melatih beberapa klub sepak bola? Kemungkinan tersebut sangatlah kecil. Artinya, kebenaran berita tersebut sangatlah diragukan mengingat kemampuan mumpuni Mourinho ketika menukangi beberapa klub, baik besar maupun kecil.

Dengan demikian, "mantra" (baca: taktik) Mourinho ketika memimpin beberapa klub tidak bisa dianggap remeh apalagi dibandingkan dengan "mantra" yang digunakan oleh dukun karena taktik yang digunakan Mourinho telah terbukti jauh lebih ampuh ketimbang jampi-jampi dukun yang tidak lebih dari omong kosong belaka. Buat apa seorang Mourinho berkonsultasi dengan seorang dukun, sekalipun dukun kenamaan (di Kenya pula!), padahal ia telah terbukti sebagai salah seorang ahli strategi yang jitu. Ingat saja ketika ia menukangi Porto yang pada saat itu sangat tidak sebesar klub-klub di zamannya, seperti misalnya: Real Madrid dan Milan, namun Porto mampu menjuarai Champions UEFA setelah di final menumbangkan Monaco dengan skor yang meyakinkan, yakni 3-0. Yang masih hangat adalah ketika dengan strategi yang sangat tepat Mourinho berhasil membawa Inter Milan merebut piala yang sama tahun ini setelah menumbangkan kampiun tahun lalu, Barcelona, dan di final mematahkan taktik seorang ahli strategi (senior) lainnya, yakni Louis van Gaal (Bayern Muenchen) dengan skor akhir yang juga meyakinkan, yakni 2-0.

Kejanggalan atau lebih tepatnya pertanyaan lain yang bisa dikemukakan setelah membaca berita itu adalah: Buat apa seorang Mourinho meminta bantuan seorang dukun di Kenya yang katanya juga berperan sebagai konsultan pengurus sepak bola di negeri itu, sedangkan prestasi timnas sepak bola negeri itu sendiri tidak lebih baik dari timnas, seperti misalnya: Nigeria, Pantai Gading, dan Kamerun (peserta Piala Dunia yang baru saja berakhir). Apakah timnas Kenya baru-baru ini pernah ikut serta dalam perhelatan Piala Dunia, atau setidaknya, berprestasi dalam perebutan Piala Afrika? Sejauh yang saya ketahui fakta tersebut tidak terbukti. Jika demikian, kemungkinan Mourinho berkonsultasi dengan seorang dukun di Kenya demi kesuksesannya di Real Madrid sangatlah kecil karena yang dibutuhkan oleh seorang Mourinho bukanlah jampi-jampi melainkan "ramuan" (baca: susunan pemain) yang tepat dan strategi yang jitu demi membawa Real Madrid - klub sepak bola terkaya di dunia - merebut sebanyak mungkin trofi yang menjadi ambisi klub sebesar, setua, dan sekaya Real Madrid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.