Seorang perempuan muda selamat dari perampokan bersenjata setelah bercerita mengenai Yesus kepada perampoknya. Ia merasa telah memperoleh inspirasi dari Allah sehingga ia memiliki keberanian untuk berkhotbah mengenai Yesus kepada laki-laki yang akan merampok tokonya tersebut. Oleh karena ia merasa Allah telah memberikannya keberanian untuk bercerita tentang Yesus, maka ia pun selamat tanpa mengalami tindak kekerasan sekecil apapun. Tentu ia menganggap bahwa Yesus telah menyelamatkan dirinya dari perampokan.
Ternyata laki-laki yang awalnya hendak merampok tersebut adalah seorang Kristen dan ia hanya membutuhkan sejumlah kecil uang. Tentu kenyataannya akan berbeda jauh jika perampok itu bukan beragama Kristen, tentu ia tidak peduli dengan ajakan perempuan itu untuk mengenal Yesus karena yang dibutuhkannya adalah uang, sesuatu yang dapat dilihat dan diperolehnya segera ketimbang seorang figur imajiner yang tidak dapat dilihat dan tidak diketahui keberadaannya. Dengan demikian, peristiwa yang dialami perempuan muda tersebut merupakan kebetulan yang sangat menguntungkannya sehingga ia pun terhindar dari tindak kekerasan. Di satu sisi kenyataan itu patut disyukuri, namun di sisi lain bukan Yesus yang telah menyelamatkannya melainkan suatu kebetulan yang tidak diduga sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.