Selasa, 19 Januari 2010

Mengapa Saya Berpikir Kritis?

* Dengan berpikir kritis pikiran saya yang tadinya sempit menjadi terbuka, dan yang sebelumnya sudah terbuka menjadi lebih terbuka.

 * Dengan berpikir kritis pikiran saya senantiasa dilatih untuk terus berpikir demi memperoleh pemahaman yang jernih terhadap semua hal.

* Dengan berpikir kritis saya selalu dibawa dan dituntun untuk terus mencari, menemukan, dan memahami kebenaran segala hal dengan menggunakan akal sehat dan ilmu pengetahuan yang sesuai/tepat.

* Dengan berpikir kritis saya selalu belajar untuk senantiasa jujur dan terbuka terhadap orang lain, terutama terhadap diri sendiri.

 * Dengan berpikir kritis saya dimampukan untuk melampaui rasa takut terhadap otoritas apapun dan siapapun.

 Mengapa sebagian besar orang tidak menggunakan pikirannya dengan kritis? Mengapa kebanyakan orang tidak menyukai kritik? Orang tidak menyukai kritik atau tidak suka dikritik karena sangat mungkin hal tersebut berkaitan dengan ego seseorang. Sangat mungkin orang merasa bahwa nilai kebenaran yang mereka pegang dan percayai selama ini adalah sesuatu yang mutlak, tidak dapat diganggu gugat lagi. Oleh karena itu, mereka merasa bahwa dirinya sedang terancam ketika nilai kebenarannya dikritik atau dipertanyakan oleh orang lain. Mereka merasa terancam dan takut ketika nilai kebenaran mereka dianggap salah oleh orang lain sehingga mereka mempertahankan diri.

 Sangat mungkin juga orang tidak nyaman terhadap kritik yang dialamatkan kepada dirinya karena hal tersebut dianggapnya bisa mengurangi pengaruh orang itu di dalam masyarakat atau kelompok tertentu. Orang yang selalu diklaim dan mengklaim diri benar cenderung enggan menerima kritik. Orang yang dianggap selalu melakukan kebenaran cenderung memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat atau kelompok tertentu. Hal ini biasa dan sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Anggota kelompok atau masyarakat tertentu cenderung mengikuti seorang pemimpin yang tidak memiliki rasa takut daripada seorang pemimpin tidak segan mengkritik dirinya dan terbuka menghadapi kritik orang lain atau anggota masyarakat/kelompoknya. Seorang politikus sulit atau bahkan tidak akan memiliki pengaruh dan pengikut jika ia sering mengkritik dirinya daripada mengkritik lawan politiknya.

 Saya cukup memahami jika sebagian besar orang tidak (mau) berpikir kritis. Saya cukup dapat menerima jika sebagian besar orang tidak nyaman jika dirinya dikritik. Namun, otak saya tidak bekerja seperti itu. Sebaliknya, saya selalu melatih otak saya untuk membuka diri terhadap berbagai kritik. Saya senantiasa melatih diri saya untuk tidak merasa terancam ketika orang lain mengkritik pemikiran, pandangan, atau argumen saya. Dengan berpikir kritis saya berharap untuk selalu terhindar dari delusinasi, fundamentalisme, manipulasi, penipuan, "kebutaan" dan "kesesatan" pikiran, serta kebodohan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.