Berpikir kritis pada dasarnya merupakan suatu cara untuk menilai atau menguji atau mengevaluasi setiap klaim/pandangan/argumen yang berasal dari orang lain dan diri sendiri. Dua pertanyaan dasar yang berkaitan dengan hal tersebut adalah:
1. Apakah yang Anda katakan?
2. Mengapa Anda berpikir hal tersebut (klaim/pandangan/klaim) benar?
Pertanyaan pertama adalah mengenai makna. Yang harus dilakukan orang sebelum menilai atau menguji sebuah klaim/pandangan/argumen adalah memastikan bahwa hal tersebut telah disampaikan dengan jelas/jernih. Oleh karena itu, seorang yang kritis akan seringkali bertanya hal-hal, seperti: "Apakah yang Anda maksud dengan ...... ?" atau "Apa arti kata tersebut?" atau "Bisakah Anda menjelaskannya dengan lebih spesifik?" atau "Dapatkah Anda memberikan sebuah/beberapa contoh untuk memperjelas apa yang Anda maksudkan?"
Sementara itu, pertanyaan kedua adalah mengenai nilai. Setelah orang memahami dengan jelas klaim/pandangan/argumen orang lain, maka dengan berbagai "alat" berpikir kritis orang tersebut mulai dapat, entah menerima atau menolak atau menunda penilaiannya terhadap hal tersebut.
Dengan kata lain, berpikir kritis dapat dicirikan oleh adanya berbagai pertanyaan, seperti: apa yang Anda maksud? Bagaimana hal tersebut berkaitan dengan hal lainnya? Apa argumen Anda untuk mendukung pandangan tersebut? Mengapa Anda yakin bahwa pandangan tersebut benar? Apa buktinya sehingga Anda bisa sampai pada kesimpulan tersebut? Artinya, seorang kritis juga memiliki sikap skeptis terhadap segala hal. Ia tidak langsung menerima dan mempercayai pandangan/klaim orang lain walaupun hal tersebut dikatakan oleh otoritas tertentu atau didukung oleh suara terbanyak atau opini publik. Sebaliknya, seorang skeptis selalu mencari berbagai bukti dan membangun berbagai argumen yang didasarkan pada akal sehat dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya demi memperoleh kebenaran.
Seorang yang berpikir kritis selalu menyadari kelemahan dan kekurangan dirinya. Oleh karena itu, selain kritis terhadap pandangan/klaim orang lain, seorang kritis juga kritis terhadap pandangan/klaim yang berasal dari dirinya sendiri. Ia selalu berupaya mengenali dan menyadari berbagai prasangka yang berasal dari dirinya. Dengan menyadari semuanya itu maka seorang yang kritis selalu membuka pikirannya terhadap pandangan-pandangan orang lain. Hal penting dan yang juga selalu harus ditekankan adalah bahwa seorang yang berpikir kritis adalah seseorang yang mencintai kebenaran. Ia selalu kritis terhadap berbagai hal, baik yang menurut orang lain kecil (remeh-temeh) maupun besar. Ia lebih mengutamakan kebenaran dibandingkan kebanyakan orang. Hal ini ditunjukkan dengan upayanya untuk senantiasa memperluas, memperlebar, dan mempertajam kemampuan berpikir kritisnya. Seorang yang berpikir kritis adalah seseorang selalu ingin tahu dan penuh dengan pertanyaan karena ia ingin mengetahui kebenaran.
Seorang yang berpikir kritis adalah seseorang yang selalu berupaya adil. Artinya, selalu menyadari dan mengenali berbagai prasangka yang berasal dari dirinya sendiri. Ia tidak membiarkan emosi dirinya menekan dan menguasai akal sehatnya untuk berpikir kritis. Ia terbuka terhadap semua pandangan dan tidak enggan untuk menerapkan tolok ukur dan proses yang sama terhadap semua hal. Oleh karena ia adalah orang yang mencintai kebenaran, maka ia akan terus mencari demi menemukan kebenaran. Dengan demikian, ia sangat menjunjung tinggi kejernihan semua hal dan sebaliknya membenci hal-hal yang tidak jelas, membingungkan, dan kebohongan.
1. Apakah yang Anda katakan?
2. Mengapa Anda berpikir hal tersebut (klaim/pandangan/klaim) benar?
Pertanyaan pertama adalah mengenai makna. Yang harus dilakukan orang sebelum menilai atau menguji sebuah klaim/pandangan/argumen adalah memastikan bahwa hal tersebut telah disampaikan dengan jelas/jernih. Oleh karena itu, seorang yang kritis akan seringkali bertanya hal-hal, seperti: "Apakah yang Anda maksud dengan ...... ?" atau "Apa arti kata tersebut?" atau "Bisakah Anda menjelaskannya dengan lebih spesifik?" atau "Dapatkah Anda memberikan sebuah/beberapa contoh untuk memperjelas apa yang Anda maksudkan?"
Sementara itu, pertanyaan kedua adalah mengenai nilai. Setelah orang memahami dengan jelas klaim/pandangan/argumen orang lain, maka dengan berbagai "alat" berpikir kritis orang tersebut mulai dapat, entah menerima atau menolak atau menunda penilaiannya terhadap hal tersebut.
Dengan kata lain, berpikir kritis dapat dicirikan oleh adanya berbagai pertanyaan, seperti: apa yang Anda maksud? Bagaimana hal tersebut berkaitan dengan hal lainnya? Apa argumen Anda untuk mendukung pandangan tersebut? Mengapa Anda yakin bahwa pandangan tersebut benar? Apa buktinya sehingga Anda bisa sampai pada kesimpulan tersebut? Artinya, seorang kritis juga memiliki sikap skeptis terhadap segala hal. Ia tidak langsung menerima dan mempercayai pandangan/klaim orang lain walaupun hal tersebut dikatakan oleh otoritas tertentu atau didukung oleh suara terbanyak atau opini publik. Sebaliknya, seorang skeptis selalu mencari berbagai bukti dan membangun berbagai argumen yang didasarkan pada akal sehat dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya demi memperoleh kebenaran.
Seorang yang berpikir kritis selalu menyadari kelemahan dan kekurangan dirinya. Oleh karena itu, selain kritis terhadap pandangan/klaim orang lain, seorang kritis juga kritis terhadap pandangan/klaim yang berasal dari dirinya sendiri. Ia selalu berupaya mengenali dan menyadari berbagai prasangka yang berasal dari dirinya. Dengan menyadari semuanya itu maka seorang yang kritis selalu membuka pikirannya terhadap pandangan-pandangan orang lain. Hal penting dan yang juga selalu harus ditekankan adalah bahwa seorang yang berpikir kritis adalah seseorang yang mencintai kebenaran. Ia selalu kritis terhadap berbagai hal, baik yang menurut orang lain kecil (remeh-temeh) maupun besar. Ia lebih mengutamakan kebenaran dibandingkan kebanyakan orang. Hal ini ditunjukkan dengan upayanya untuk senantiasa memperluas, memperlebar, dan mempertajam kemampuan berpikir kritisnya. Seorang yang berpikir kritis adalah seseorang selalu ingin tahu dan penuh dengan pertanyaan karena ia ingin mengetahui kebenaran.
Seorang yang berpikir kritis adalah seseorang yang selalu berupaya adil. Artinya, selalu menyadari dan mengenali berbagai prasangka yang berasal dari dirinya sendiri. Ia tidak membiarkan emosi dirinya menekan dan menguasai akal sehatnya untuk berpikir kritis. Ia terbuka terhadap semua pandangan dan tidak enggan untuk menerapkan tolok ukur dan proses yang sama terhadap semua hal. Oleh karena ia adalah orang yang mencintai kebenaran, maka ia akan terus mencari demi menemukan kebenaran. Dengan demikian, ia sangat menjunjung tinggi kejernihan semua hal dan sebaliknya membenci hal-hal yang tidak jelas, membingungkan, dan kebohongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.