Sabtu, 02 Januari 2010

Cenayang, Is It Real?

Baru saja menyaksikan program The National Geographic melalui Kabel Vision yang berjudul Is it Real? Program tersebut mengangkat tema mengenai psychic yang dalam bahasa Indonesianya berarti "cenayang". Dalam acara tersebut ditayangkan kasus seorang anakl hilang yang awalnya tidak dapat ditemukan oleh polisi namun akhirnya dapat ditemukan setelah ditolong oleh seorang cenayang yang "melihat" atau "mendengar" atau "merasakan" keberadaan anak yang hilang itu. Bahkan dalam kasus lainnya dikisahkan seorang cenayang yang mampu meramalkan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu, seperti pembunuhan John F. Kennedy akibat penembakan dan upaya pembunuhan terhadap Ronald Reagen.

Apakah benar ada orang-orang tertentu yang memiliki "kemampuan istimewa" yang tidak dimiliki kebanyakan orang sehingga mereka dapat "melihat" atau "mendengar" atau "merasakan" keberadaan orang yang hilang atau bahkan meramalkan suatu peristiwa? Apakah yang dilakukan mereka (cenayang) itu sungguh-sungguh benar, tepat, dan dapat dibuktikan? Tulisan ini berusaha menjawab dan menjelaskan fenomena cenayang itu sehingga
mungkin kita lebih dapat memperoleh pengetahuan yang sedikit lebih dalam dan jelas.

Ada, mungkin banyak, orang yang mempercayai bahwa ada orang-orang tertentu yang memiliki "kemampuan" untuk "melihat" atau "mendengar" atau "merasakan" suara atau kehadiran orang-orang yang telah meninggal atau hilang, bahkan ada orang-orang tertentu yang dipercaya mampu melihat, entah masa lalu maupupun masa depan. Pendek kata, para cenayang itu mampu berkomunikasi dengan (roh) orang-orang yang telah meninggal atau meramal peristiwa-peristiwa masa depan. Jika benar para cenayang mampu melakukan berbagai hal yang dipercaya banyak orang, namun mereka tidak (dapat) meramal kematian mereka sendiri? Mengapa mereka tidak (dapat) meramal penyakit sehingga mereka tidak menderita sakit? Mengapa mereka tidak (dapat) meramal bencana alam sehingga masyarakat bersama pemerintah dapat mengurangi kerugian? Jika kembali pada tayangan The National Geographic tadi, mengapa para cenayang yang ditampilkan dalam acara tersebut terlihat bertanya-tanya kepada orang-orang sekitar terkait dengan orang-orang yang hilang. Jika para cenayang itu memang memiliki kemampuan untuk "melihat" atau "mendengar" atau "merasakan" orang-orang yang hilang, mengapa mereka tidak langsung mencari orang-orang yang hilang itu tanpa bertanya-tanya, seperti: apa jenis kelamin, berapa usianya, berpakaian apa dan warna apa, di mana posisi terakhir orang itu sebelum hilang, dan sederet pertanyaan lainnya. Beberapa cenayang bahkan melihat peta, menggambar, dan mengukur jarak lokasi di sekitar orang yang hilang. Jika mereka mampu menemukan orang yang hilang, mengapa mereka melakukan semua hal itu? Sesungguhnya semua hal yang mereka lakukan itu merupakan hal-hal dasar umum yang biasa dilakukan orang lain. Jadi, tidak perlu mengatakan bahwa ada orang-orang tertentu yang memiliki "kemampuan" yang tidak dimiliki sebagian orang.

Namun bagaimana kenyataan bahwa para cenayang itu "sukses" sehingga orang-orang yang hilang dapat ditemukan dan berbagai ramalan yang mereka lakukan sungguh-sungguh terjadi persis seperti yang telah mereka katakan sebelumnya? Apakah benar demikian? Secara khusus dalam tayangan The National Geographic itu ditayangkan seorang cenayang yang katanya mampu menemukan seorang anak kecil yang hilang di hutan setelah polisi gagal menemukannya. Ada beberapa hal yang harus menjadi penekanan:
1. Anak kecil tersebut memang akhirnya berhasil ditemukan di dalam hutan di mana ia hilang. Tentu ia masih berada dalam hutan tersebut karena rentang waktu ketika keluarga melaporkan kehilangan tersebut sampai akhirnya anak itu ditemukan hanyalah 12 jam.
2.
Menurut cenayang anak tersebut berada di bawah sebuah pohon. Tentu anak itu berada di bawah pohon karena ia berada di tengah hutan (masa lupa siiih!!!)
3. Kata cenayang anak itu berada dalam keadaan tertidur dan masih hidup. Tentu anak itu masih hidup karena ia baru hilang selama 12 jam.
4. Dalam "penglihatan" cenayang, ia melihat beberapa (tumpukan) batu di sekitar anak itu. Kenyataannya, hanya ada satu batu berukuran agak besar di sekitar anak itu.
5. Ketika upaya penemuan terhadap anak itu dikerjakan di lapangan, cenayang itu tidak bekerja seorang diri melainkan dibantu oleh beberapa orang lainnya (bukan teman cenayang itu).
Melihat pada lima hal di atas, maka no. 1-3 bukanlah hal yang "ajaib" alias sangatlah wajar, dilihat pada peristiwa tersebut, sedangkan no. 4 jelas, cenayang itu keliru, dan no. 5 cenayang itu tidak bekerja seorang diri. Artinya, bukan cenayang itulah yang menemukan anak yang hilang melainkan anak itu ditemukan oleh lebih dari satu orang.

Sedangkan untuk kasus seorang cenayang yang katanya mampu meramal kematian John F. Kennedy akibat penembakan dan upaya pembunuhan terhadap Ronald Reagen. Inilah kenyataannya. Cenayang itu tidak menyebut kematian John F. Kennedy akibat penembakan melainkan akibat penyakit dan ia meninggal di kantornya. Terlebih, ternyata cenayang itu tidak pernah mengatakan bahwa yang akan meninggal adalah John F. Kennedy, bahkan ia mengatakan yang akan memenangi pemilihan presiden adalah Richard Nixon sementara John F. Kennedy akan kalah. Tentu, semua orang tahu kenyataannya bukan?! Bagaimana dengan ramalan seorang cenayang yang berdasarkan "penglihatan"-nya mengatakan bahwa Ronald Reagen pada masa itu mengalami percobaan pembunuhan? Ini merupakan hal yang lumrah karena sebagai orang pertama di negeri yang, pada masa itu, merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan memiliki banyak musuh akibat banyak keputusan politiknya (khususnya menyangkut kebijakan luar negeri terhadap negara-negara di Timur Tengah) dinilai terlalu keras. Apakah dengan demikian, cenayang yang dikatakan mampu "melihat" masa depan itu berhasil/sukses?

Jika telah terbukti, setidaknya dari tayangan The National Geographic  (ini tidak berarti bahwa kasus-kasus lainnya dapat dikatakan bahwa para cenayang itu berhasil/sukses melakukan "penglihatan" atau ramalan) bahwa apa yang dikatakan para cenayang itu tidak terbukti ketepatan dan kebenarannya, mengapa keberadaan para cenayang itu terus mendapat sorotan cukup luas (dhi. konteks Amerika Serikat)? Hal ini bisa terjadi karena media massa (Amerika Serikat) terus memberitakan mengenai "kehebatan"/"keunikan" para cenayang tersebut. Sementara itu di sisi lain, masyarakat tidak tidak melihat atau membaca fenomena atau berita-berita seperti itu secara kritis. Masyarakat cenderung menyukai berbagai hal "ajaib" yang menurut mereka tidak dapat dipahami dan dijelaskan oleh pikiran manusia. (Namun demikian, harus juga diakui ada begitu banyak hal yang belum mampu dipahami dan dijelaskan oleh pikiran manusia.) Dengan demikian, kecenderungan sebagian besar masyarakat adalah bahwa ketika melihat atau mendengar atau mengalami hal-hal yang mereka anggap "aneh" karena tidak dapat dipahami dan dijelaskan oleh pikiran, mereka segera menyimpulkan bahwa hal-hal tersebut terjadi karena ada kekuatan atau makhluk lain yang melakukan hal "aneh" itu.

Apakah dengan demikian, dapat dikatakan para cenayang itu telah melakukan kebohongan terhadap publik? Bisa dikatakan demikian. Namun, tidak sepenuhnya "tuduhan" hanya dibebankan kepada para cenayang itu. Dalam hal ini, media massa pun berperan sangat besar dengan menampilkan berbagai berita atau tayangan yang sebagian besar hanya menampilkan satu sisi. (Kecuali dhi. The National Geographic yang tidak hanya menampilkan para cenayang itu, tetapi juga menampilkan pandangan-pandangan dari beberapa orang yang meragukan kebenaran dari cerita-cerita itu). Namun rata-rata, hal-hal yang ditampilkan melalui media massa hanyalah pandangan dari satu sisi, tidak dari sisi (-sisi) lainnya. Terlebih, sebagian besar media massa tidak menampilkan bahwa para cenayang itu sesungguhnya keliru. Mengapa yang ditampilkan hanyalah hal-hal "benar" yang belum dibuktikan dan tanpa didukung oleh data-data yang kuat? Bagaimana dengan berbagai data dan bukti yang berbicara sebaliknya? Hal berikutnya, dan yang terutama, adalah sikap masyarakat sendiri yang tidak kritis terhadap, dhi. hal-hal "ajaib" yang banyak terjadi di sekitar mereka. Hal-hal yang tidak dan/atau belum dapat dipahami dan dijelaskan serta-merta disimpulkan bahwa hal-hal tersebut terjadi karena ada kekuatan atau makhluk lain di luar dirinya yang melakukannya, tanpa terlebih dahulu mengujinya dengan kritis. Sebagian besar orang tidak atau kurang memperhatikan bahwa ada begitu banyak data dan bukti kuat yang bertolak belakang dengan "kepercayaan" mereka itu. Sebagian besar orang cepat menerima dan mempercayai fenomena "ajaib" yang banyak terjadi di sekitar mereka karena sifat dasar manusia yang mengaggumi hal-hal "ajaib". Jadi, ketika ada berbagai data dan bukti yang berbicara tidak sesuai dengan "kepercayaan" mereka, maka mereka pun tidak tertarik. Kecenderungan manusia adalah terpikat pada hal-hal populer yang terjadi di masyarakat. Hal-hal populer yang membuat mereka kagum tanpa bertanya, apakah hal-hal itu sungguh terjadi atau tidak.

Dengan demikian, apakah memang ada orang-orang tertentu yang memiliki "kemampuan" seperti para cenayang itu? Sejauh ini tidak dapat dibuktikan ada seseorang yang mampu "melihat" atau "mendengar" atau "merasakan" seperti yang dikatakan para cenayang itu. Apakah yang dikatakan para cenayang itu
terjadi dengan sangat tepat? Artinya, yang mereka katakan betul-betul terjadi? Lihat kembali berbagai data dan bukti telah diungkapkan di atas. Kalaupun terjadi secara tepat, itu merupakan hal yang sangat lumrah. Jadi, tidak perlu membutuhkan "penglihatan" seorang yang dinamakan cenayang. Oleh karena itu, tidak terbukti bahwa para cenayang itu mampu menemukan anak yang hilang atau meramalkan masa depan. Dengan demikian, apa sesungguhnya yang terjadi? Yang terjadi adalah bahwa ada orang-orang tertentu yang lihai memanfaatkan keluguan sebagian besar masyarakat menggunakan "kemampuan"-nya tersebut dengan "dibantu" oleh publisitas media massa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.