Minggu, 10 Januari 2010

Cakra

Menurut para praktisi yoga, cakra yang dalam bahasa Sanskritnya berarti roda atau lingkaran, merupakan pusat energi dalam diri manusia. (Harus diperhatikan di sini bahwa definisi energi dalam konteks ini tidaklah sama dengan energi seperti yang dipahami dalam dunia fisika. Oleh para penganutnya, energi yang dimaksud adalah energi yang alamiah yang berasal dari alam semesta. Energi ini tidak dapat diukur melainkan hanya dialami karena dipercayai oleh mereka yang menganutnya.) Bagi mereka yang mempercayainya, energi Cakra ini berawal dari tulang belakang (punggung) manusia yang kemudian berpuncak/berakhir di bagian atas kepala manusia. Oleh karena itu, para praktisi yoga selalu melakukan posisi tubuh yang mengkonsentrasikan atau memfokuskan prana tersebut sehingga dapat bersatu dengan yang Absolut.

Bagi mereka yang menganut aliran teosofi, cakra ini terdapat dalam astral body. Apakah itu teosofi? Apakah astral body? Secara sederhana, teosofi (kebijaksanaan ilahi) adalah aliran yang mempercayai bahwa ada orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan memahami sifat alamiah (hakikat) Allah tanpa melalui pewahyuan melainkan pengetahuan yang diterima langsung dari kebijaksanaan-kebijaksaan kuno yang diwariskan secara turun-temurun. Sedangkan astral body merupakan tempat berdiamnya perasaan dan hasrat manusia dan memiliki aura. Namun, di mana dan bagaimana kaitan tubuh ragawi/jasmani manusia dan astral body tidak dapat diketahui. Sejauh yang dapat dijelaskan, kaitan antara tubuh ragawi/jasmani dan astral body adalah melalui kekuatan alam yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Astral body inilah yang dipercayai dapat meninggalkan tubuh ragawi/jasmani dalam peristiwa yang dinamakan out-of-body experience.

Kembali pada cakra, mereka yang mempercayainya mengatakan bahwa cakra tersebut memiliki warna-warna tertentu yang mencirikan aura seseorang. Warna-warna itu adalah merah, oranye, kuning, hijau muda, biru muda, biru tua, dan nila atau ungu). Warna-warna yang mencirikan aura orang itulah yang mampu menyingkapkan, bukan hanya keadaan fisik orang tersebut melainkan juga keadaan spiritual orang yang sama. Dengan berdasar pada warna-warna itu, maka keadaan fisik, mental, kejiwaan, bahkan spiritual seseorang dapat dibaca dan dijelaskan. Dan cakra tersebut dapat dilihat menggunakan teknik fotografi Kirlian. (Ditemukan secara tidak sengaja oleh Semyon Kirlian pada 1939, ketika sebuah objek fotografi diletakkan di atas sebuah bidang besi datar berada di medan listrik yang bertegangan tinggi, maka gambar objek itu akan muncul di atas bidang besi datar tersebut.)

Apakah segala hal yang terkait dengan cakra itu benar adanya? Tentu ya, bagi mereka yang mempercayainya. Bagaimana orang dapat menjelaskan kaitan antara energi yang dimiliki oleh manusia dan tubuh ragawi/jasmani manusia dan astral body, dan bahkan dengan aneka warna aura seseorang? Bagaimana dapat dijelaskan bahwa warna-warna aura manusia merupakan representasi dari keadaan fisik, jiwa, mental, bahkan spiritual seseorang? Bagaimana tubuh ragawi/jasmani manusia memiliki warna-warna tertentu? Sejauh ini belum ada penjelasan kuat yang didukung oleh berbagai data dan bukti yang ada. Yang pasti, energi cakra ini tidak memiliki ukuran yang pasti dan jelas melainkan hanyalah dipercayai oleh mereka yang yakin bahwa hal tersebut benar adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.