Senin, 15 Februari 2010

Struktur-struktur Dasar Bertanya

Setiap orang berpikir, karena itu merupakan sifat dasar dan alamiah manusia. Namun, sebagian besar pikiran manusia dikuasai oleh berbagai prasangka, tidak utuh (terpecah-pecah), tidak didukung oleh berbagai data dan argumen yang cermat dan kuat, serta cenderung mudah dipengaruhi oleh emosi dan otoritas-otoritas tertentu. Padahal kualitas hidup manusia dan apa yang dibuat serta dihasilkannya didasarkan pada cara dan kualitas berpikir manusia. Berpikir secara tidak cermat akan semakin memudahkan seseorang menjadi objek penipuan, manipulasi, pembodohan, dan ketidakadilan. Oleh karena itu, agar kualitas berpikir seseorang meningkat maka ia perlu menyadari bagaimana berpikir cermat. Dan berpikir cermat diawali dengan kemampuan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kritis karena sesungguhnya bertanya secara kritis merupakan awal mula pengetahuan.

Tulisan kali ini akan mengangkat beberapa struktur dasar bertanya dalam upaya memahami sebuah situasi atau permasalahan atau informasi atau makna atau pandangan atau argumen yang terjadi/ada di sekitar kita demi kebenaran yang utuh:

1. Jelas/Jernih. Upaya memahami suatu hal sehingga hal tersebut dapat dipahami secara utuh dan tepat.

* Dapatkah anda menjelaskannya lebih lanjut?

* Dapatkah anda memberikan contoh (-contoh)?

* Dapatkah anda menjelaskannya dengan menggunakan gambaran-gambaran atau persamaan-persamaan tertentu?

2. Tepat. Upaya menghindar dari kekeliruan pemahaman dan penyimpangan demi memperoleh ketepatan dan kebenaran yang sesungguhnya.

* Bagaimana saya/kita dapat menganalisis/memeriksa hal tersebut?
* Bagaimana saya/kita dapat mengatakan bahwa tersebut memang benar?
* Bagaimana saya/kita dapat menguji dan menilai hal tersebut?

3. Cermat. Secara cermat menangkap dan memahami detail-detail situasi/argumen tertentu.

* Dapatkah anda menjelaskannya dengan lebih rinci?
* Dapatkah anda memberikan contoh-contoh yang lebih rinci?


4. Relevan. Berbicara sesuai dengan topik/inti permasalahan.

* Bagaimana hal tersebut berkaitan dengan masalah itu?
* Bagaimana pertanyaan (-pertanyaan) tersebut berkaitan dengan masalah itu?
* Bagaimana hal tersebut dapat membantu kita untuk memperoleh solusi yang tepat?

5. Utuh dan Dalam. Upaya memahami kompleksitas dan berbagai keterkaitan yang ada dalam sebuah masalah atau argumen.

* Faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan masalah tersebut?
* Pertanyaan-pertanyaan apa saja yang harus dijawab demi memperoleh solusi yang tepat?
* Kesulitan-kesulitan (hambatan-hambatan) apa saja yang harus diselesaikan?

6. Luas. Upaya menangkap dan memahami berbagai sudut pandang.

* Apakah hal tersebut perlu dilihat dari sudut pandang yang lain?
* Apakah hal tersebut perlu dipertimbangkan melalui sudut pandang yang lain?
* Apakah hal tersebut perlu dilihat melalui cara yang lain?

7. Logis. Berbagai unsur yang ada saling berhubungan dan tidak bertentangan.

* Apakah semua hal tersebut masuk akal?
* Apakah pernyataan awal anda berkaitan dan/atau didukung oleh pernyataan akhir anda?
* Apakah kesimpulan anda didasarkan pada bukti-bukti yang ada?

8. Manfaat. Berfokus pada sesuatu yang paling penting dan bukannya pada sesuatu yang remeh-temeh.

* Apakah hal tersebut perlu dipertimbangkan?
* Apakah hal tersebut merupakan ide pokok yang berkaitan dengan masalah/argumen?
* Manakah unsur-unsur yang terpenting?

9. Jujur dan Adil. Dapat dipertanggungjawabkan dan tidak berat sebelah atau hanya mempertimbangkan pandangan/argumen sendiri.

* Apakah saya melibatkan emosi dalam situasi atau masalah tersebut?
* Apakah saya memiliki agenda/tujuan pribadi dan/atau kelompok dalam situasi tersebut?
* Apakah saya cukup membuka diri terhadap pandangan atau argumen orang lain?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.