Minggu, 28 Februari 2010

Mengapa Beragam?

Jika orang-orang beragama dan mereka yang mempercayai adanya tuhan atau allah atau dewa atau sesuatu di luar atau di atas sana atau di dalam sini (hati/jiwa), sesuatu yang sungguh-sungguh nyata, hidup, dan konkret, namun mengapa di dunia ini ada begitu banyak agama atau aliran kepercayaan terhadap tuhan atau allah atau dewa? Jika tuhan atau allah atau dewa itu sungguh-sungguh ada, mengapa tidak hanya ada satu agama yang menaungi semua pemuji dan pemuja tuhan/allah/dewa? Mengapa ada beragam agama yang bukan hanya berbeda, tetapi bertolak belakang?

Mengapa ada golongan yang termasuk ke dalam agama Islam, ada yang memeluk agama Kristen Katolik, Kristen Protestan, Kristen Kharismatik, Kristen Pentakosta, Kristen Ortodoks, ada yang mempercayai agama Buddha, Hindu, dan masih banyak lagi. Itu baru beberapa agama yang ada pada masa kini, belum ditambah dengan beragam agama kuno yang telah punah.

Jika setiap penganut agama mengklaim bahwa agamanya mengajarkan hanya kebaikan, namun mengapa terjadi banyak pertikaian bahkan peperangan yang diakibatkan oleh kepercayaan terhadap agama dan tuhannya itu? Jika orang-orang yang mengaku dan mendaku beragama Kristen dan hanya memuji serta memuja Yesus Kristus, mengapa ada begitu banyak aliran atau tradisi kekristenan di dunia ini? Mengapa ada Kristen Katolik? Mengapa ada Kristen Ortodoks Yunani, Siria, Rusia, dlsb? Mengapa ada Kristen Protestan? Mengapa ada Kristen Kharismatik? Mengapa ada Kristen Pentakosta? Mengapa ada Kristen Adventis? Mengapa ada Kristen Baptis, dst, dst? Mengapa ada begitu banyak tradisi yang berbeda?

Jika memang tuhan atau allah atau dewa itu memang sungguh-sungguh ada, entah di luar, di atas, maupun di dalam sini, mengapa semua orang yang memuji dan memujanya tidak berbakti/beribadah/berdoa kepadanya dengan cara yang sama? Mengapa ada begitu banyak cara berbakti/beribadah/berdoa kepada yang disebut tuhan atau allah atau dewa itu? Jika tuhan atau allah atau dewa itu memang ada, mengapa semua orang yang memuji dan memujanya tidak berbakti/beribadah/berdoa dalam gedung atau ruangan yang sama? Mengapa harus ada Mesjid, gereja, Katedral, Pura, Biara, Vihara, Kuil, dlsb? Jika tuhan atau allah atau dewa itu ada di mana-mana, mengapa mereka yang memuji dan memujanya harus mengarahkan, entah tubuh, kepala, mata, hati, maupun pikiran mereka pada tempat-tempat tertentu?

Jika ada beragam agama, tradisi, gedung/tempat beribadah, cara berbakti, dan berdoa, manakah yang benar? Apakah tolok ukurnya? Jika semuanya benar, mengapa ada begitu banyak agama, tradisi, gedung/tempat beribadah, cara berbakti, dan berdoa, yang semuanya berbeda bahkan bertolak belakang?

--- Ah, saya aja yang kurang kerjaan dengan banyak tanya. Cerewet!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.