Selasa, 02 Februari 2010

Kedua: Menjelaskan Inti Permasalahan

Setelah tulisan sebelumnya membahas bagaimana menjelaskan dan menjernihkan pikiran sendiri, maka tulisan kali ini membahas bagaimana menjelaskan inti permasalahan demi penilaian dan penjelasan yang cermat sekaligus tajam. Orang yang hendak melakukan penilaian dan penjelasan secara cermat melalui berpikir kritis harus selalu mewaspadai pola pikir yang terpecah-pecah, tidak runut, dan samar-samar. Orang yang berpikir kritis selalu mampu mengenali pokok-pokok permasalahan yang harus diperhatikan dan dianalisis. Orang yang berpikir kritis harus selalu mampu menyadari setiap kali dirinya maupun orang lain tidak fokus pada topik/permasalahan yang sedang dibahas. Orang yang berpikir selalu berusaha mencari dan menemukan solusi yang tepat demi menyelesaikan permasalahan yang ada.

Ketika seseorang mengemukakan sebuah argumen, maka kita perlu bertanya, "Bagaimana argumen anda itu berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas?" Dan ketika anda berupaya menemukan solusi, maka pastikan jika anda selalu berfokus pada permasalahan yang sedang dibahas demi menemukan solusi yang tepat dan tajam. Dengan demikian, jangan biarkan pikiran anda mengembara dan berputar-putar pada hal-hal yang tidak berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Jangan biarkan juga orang lain menjauh dari inti permasalahan. Oleh karena itu, senantiasalah bertanya: "Apakah inti permasalahannya? Apakah hal ini atau itu berkaitan dengan permasalahan tersebut? Bagaimana kaitannya?

Ketika seseorang berpikir secara cermat berarti ia fokus pada inti permasalahan yang dibahas. Orang tersebut mampu melakukan penilaian dan penjelasan yang berkaitan erat dengan inti permasalahan. Segala hal yang dikemukakannya berhubungan erat dengan inti permasalahan. Selalu harus disadari bahwa semua pertanyaan, penilaian, dan penjelasannya selalu terkait erat dengan permasalahan yang sedang dibahas. Dengan demikian, orang yang berpikir kritis selalu mampu menyingkirkan berbagai hal yang tidak ada kaitannya dengan inti permasalahan melainkan selalu fokus pada inti permasalahan karena hal-hal yang berkaitan dengan inti permasalahan dapat menjadi alat bantu untuk menemukan solusi bagi permasalahan. Oleh karena itu, orang yang hendak berpikir kritis harus selalu mampu mendisiplinkan pikirannya dengan cara selalu fokus inti permasalahan. Berpikir dengan penuh disiplin selalu menjadi alarm ketika pikiran-pikiran kita mulai mengembara dan tidak fokus pada inti permasalahan. Pikiran yang disiplin selalu berfokus pada segala hal yang berkaitan erat dengan inti permasalahan demi menemukan solusi yang tepat dan tajam.

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan kritis yang berfungsi untuk memastikan agar pikiran kita berfokus pada hal (-hal) yang berkaitan dengan inti permasalahan:

1. Apakah saya berfokus pada inti permasalahan?

2. Bagaimana hal ini atau itu berkaitan dengan hal tersebut? Mengapa itu bisa terjadi?

3. Apakah informasi yang saya miliki berkaitan langsung dengan inti permasalahan?

4. Terhadap hal apakah pikiran saya harus diarahkan dan dipusatkan?

5. Apakah pikiran saya dialihkan pada hal-hal yang tidak berkaitan dengan inti permasalahan?

6. Apakah saya telah berhasil atau gagal untuk berfokus pada inti (-inti) permasalahan?

7. Bagaimana argumen yang anda kemukakan berkaitan dengan inti permasalahan?

8. Fakta-fakta, data-data, atau bukti-bukti apakah yang dapat menolong kita menjawab permasalahan yang ada? Pertimbangan-pertimbangan apakah yang perlu diperhatikan dan disisihkan?

9. Bagaimana berbagai fakta, data, atau bukti yang ada mampu menemukan solusi bagi permasalahan yang sedang dibahas?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.