Memang tidak sedikit orang yang cukup awas atau kurang peduli terhadap sejarah, apalagi mempelajari sejarah secara formal (melalui pendidikan) atau secara sadar mau berpikir kritis terhadap sejarah. Mengapa demikian? Salah satunya banyak orang menganggap bahwa sejarah merupakan bidang yang membosankan dan "tidak basah" atau tidak menguntungkan secara ekonomis, ditambah tidak populer dibandingkan bidang-bidang, seperti: ekonomi, kedokteran, dan/atau psikologi. Semua pendapat mengenai "sejarah" tersebut sah-sah saja. Artinya, orang bebas memberikan pandangannya mengenai bidang sejarah. Namun, sangat keliru bahkan menyesatkan jika ada pandangan yang mengatakan jika "sejarah" tidaklah penting dalam hidup manusia karena, setidaknya, hari ini bisa ada setelah kemarin telah berlalu.
Hal yang sangat berbahaya dan menyesatkan terkait dengan "sejarah" adalah jika orang secara sadar dan sengaja sama sekali tidak peduli terhadap "sejarah" dengan alasan emosioanal karena orang bersangkutan terlibat dalam suatu proyek yang bisa membuatnya terkenal atau semakin terkenal dan hal ini membuat pundi-pundi tabungannya bertambah. Sepertinya inilah yang terjadi dengan penyanyi Marcell Siahaan. Ia akan memerankan figur Letnan Kolonel Soeharto dalam film "Laskar Pemimpi." Masalahnya adalah bukan karena Marcell akan memerankan figur Soeharto muda dalam film tersebut melainkan pernyataannya yang cukup naif mengenai figur Soeharto: "meski Soeharto yang kemudian memimpin Indonesia selama 32 tahun penuh kontroversi, masyarakat Indonesia tidak seharusnya melupakan sumbangsih sang pejuang dalam mewujudkan Indonesia sebagai sebuah negeri merdeka" (alinea kelima).
Orang tidak bisa dengan mudah mengatakan bahwa hanya segelintir orang yang berjasa telah membawa sebuah negara pada kemerdekaannya karena bukan hanya segelintir orang itu yang berjasa melainkan ada banyak orang yang terlibat dirinya, apalagi jika hanya menyebut satu orang. Bisa saja orang yang dianggap berjasa itu memang telah melakukan sesuatu yang bermanfaat di masa lalu, namun keberjasaannya itu tidak bisa serta-merta menutupi berbagai hal yang dilakukannya di kemudian hari, di mana hal-hal yang dilakukannya itu sangat menyengsarakan banyak orang. Namun ini juga tidak berarti bahwa tindakan-tindakannya yang menyengsarakan orang lain itu menutupi jasa-jasa yang telah dilakukannya. Hal yang hendak ditekankan di sini adalah hendaknya orang memberikan penilaian yang lebih seimbang dengan memperhatikan tidak hanya salah satu unsur melainkan sebanyak mungkin unsur yang relevan. Jika ini dilakukan maka orang dapat memperoleh penjelasan yang lebih jernih.
Oleh karena itulah salah satu hal yang harus diperhatikan adalah "sejarah" sehingga hal yang seperti dilakukan Marcell tidak akan terulang di kemudian hari. Jika seorang melakukan beberapa tindakan heroik atau berjasa karena perbuatannya membuat banyak orang bahagia, kemudian dianggap sebagai pahlawan, namun setelah itu dalam jangka waktu yang lama menyengsarakan orang lain, bukankah orang tersebut bisa dikategorikan sebagai penjahat? Terlebih, jika perbuatannya yang telah menyengsarakan banyak orang itu memiliki dampak yang sangat besar dan lama. Apakah "kepahlawanannya" di masa lalu bisa disingkirkan begitu saja? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Saya tidak tahu. Namun yang lebih jelas, seharusnya pernyataan yang diungkapkan Marcell tidak perlu terjadi jika ia cukup mengetahui sejarah dalam konteks yang lebih luas dengan memperhitungkan banyak aspek.
Hal lainnya yang perlu dikemukakan adalah bahwa pernyataan Marcell mengandung bias. Tentu saja Marcell akan memuji figur yang akan diperankannya karena ia memperoleh keuntungan (popularitas dan ekonomi) dari memerankan figur tersebut. Dengan demikian, jelas, pernyataan Marcell itu bias. Sangat kecil kemungkinan orang melakukan kritik terhadap sesuatu jika ia terlibat di dalam suatu hal/proyek apalagi hal itu memberikannya keuntungan popularitas yang sangat mungkin juga akan membuatnya memperoleh uang yang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.