Sabtu, 18 September 2010

Hantu Penunggang Kuda

Inilah contoh yang sangat nyata di mana pikiran manusia dengan sengaja dibentuk (dibuat sedemikian rupa) sehingga percaya pada objek yang dilihatnya. Awalnya pasangan (Stephen dan Sue Berringer) warga negara Inggris tersebut tidak menyadari jika objek yang diabadikan oleh kamera mereka tersebut adalah sosok yang mirip dengan sosok dalam sebuah film, namun setelah dilihat terus seraya "memanggil" ingatan mereka yang mirip dengan objek di foto, akhirnya mereka pun cukup yakin jika objek di foto mereka adalah gambar hantu.

Mari kita perhatikan satu demi satu keterangan yang terdapat dalam berita tersebut:

1. Mereka pun takut dan tercengang karena ketika mengambil foto di air terjun Ingleton di Yorkshire Dales (Inggris) itu tidak melihat obyek apa pun yang mencurigakan (alinea kedua).

Tanggapan: ini merupakan contoh di mana awalnya orang tidak sadar karena tidak memikirkan hal-hal yang bernuansa paranormal melainkan hanya berpikir mengenai keindahann alam yang diabadikan melalui kamera. Namun, ketika orang mulai berpikir mengenai hal yang bernuansa paranormal dan mencoba mengaitkan objek yang diabadikan melalui kamera pada sesuatu yang bernuansa paranormal itu, maka yang terjadi adalah seperti yang terdapat dalam poin di bawah.

2. Sosok laki-laki berjubah dan berwajah seram itu dicermati agak lama ketika mereka memerhatikan di layar komputer dan mengingat-ingat apakah ada obyek di air terjun itu (alinea keempat).

Tanggapan: ini adalah contoh yang sangat jelas ketika orang mulai mengingat-ingat objek tertentu yang pernah dilihat/disaksikannya kemudian mencoba menghubungkan objek dalam ingatannya tersebut dengan objek sedang dilihatnya. Inilah yang sesungguhnya terjadi pada pasangan dalam berita di atas, di mana mereka berusaha melihat objek dalam foto yang telah mereka abadikan dalam kaitannya dengan objek yang terdapat dalam memori otak mereka. Hasilnya jelas, ingatan mereka menutupi bahkan menggantikan objek dalam foto tersebut. Artinya, ingatan mereka telah menjadi sesuatu yang nyata melalui dan di dalam objek foto itu.

3. Setelah dicermati, air mengalir itu membentuk sebuah obyek seperti seorang laki serem yang mirip hantu Nazgul dalam film Lord of the Rings (alinea keenam).

Tanggapan: ketika orang berhasil "memanggil" sebuah objek dalam ingatan mereka dan mampu memproyeksikannya dengan sangat jelas, maka hasilnya adalah pernyatan seperti yang terdapat dalam poin ketiga ini. Dan satu kata yang perlu digarisbawahi dalam pernyataan di atas adalah "mirip." Banyak orang, entah disadari ataupun disengaja telah mengaburkan pengertian kata "mirip" tersebut dengan mengartikannya sebagai sesuatu yang "sama persis." Kata "mirip" tidak berarti objek yang dimaksud "sama persis" melainkan memiliki pola atau garis atau bentuk yang menyerupai alisa tidak persis sama.

4. "Kami tidak melihat sesuatu yang luar biasa ketika kami berada di air terjun dan kami bahkan duduk di sana untuk minum kopi" (pengakuan Sue Berringer di alinea ketujuh).

Tanggapan: ini merupakan contoh (tidak disadari) di mana orang berusaha memberikan penegasan bahwa awalnya objek yang dilihatnya bukanlah sesuatu yang aneh/janggal karena hal yang biasa. Namun, seperti telah diungkapkan dalam tanggapan terhadap poin ketiga, objek yang awalnya biasa "berubah" menjadi tidak biasa karena orang yang sama yang melihatnya dengan sengaja telah "memainkan" pikirannya dengan cara "memanggil" ingatannya terhadap objek yang mirip dengan objek dalam foto yang sedang dilihatnya.

5. "Tapi ketika kami tiba di rumah dan melihat sosok gelap seorang pria berjubah, kami pun terheran-heran" (pengakuan Sue Berringer di alinea kedelapan).

Tanggapan: ini merupakan contoh ketika orang berusaha mempertegas bahwa objek yang awalnya biasa telah berubah menjadi objek yang tidak biasa akibat objek yang muncul dalam memori berhasil diproyeksikan dengan jelas terhadap objek dalam foto sehingga  gambaran objek dalam ingatan itu malah "menggantikan" objek dalam foto itu.

6. Menurutnya, tidak ada batu di lokasi air terjun itu sehingga mereka berpikir bahwa bentuk itu tidak sengaja terukir oleh air terjun secara utuh (alinea kesembilan).

Tangggapan: bisa saja memang tidak ada batu di lokasi air terjun itu, namun hal tersebut tidak bisa digunakan sebagai alasan untuk menjelaskan bahwa itu merupakan hantu seperti di dalam film Lord of the Rings. Lebih dari itu, tiadanya batu di lokasi air terjun tersebut tidak menjelaskan apa-apa. Oleh karena itu, diperlukan penjelasan yang memadai, mengapa air tersebut bisa membentuk "gambar" hantu dalam film tadi. 

Pertanyaan di atas bisa dijawab dengan menerapkan Pisau Ockham. Oleh karena hal itu (air terjun) merupakan salah satu fenomena alam, maka jawabannya pun harus dicari melalui alam. Dengan demikian, salah satu kemungkinan yang paling kuat adalah hal tersebut terjadi karena tiupan angin yang begitu kuat sehingga air terjun itu membentuk pola yang dilihat dan dipercaya pasangan tadi sebagai hantu. Padahal yang terjadi adalah tiupan angin dengan tidak sengaja telah membentuk pola tertentu pada aliran air terjun itu. Sangat sederhana dan alamiah, bukan? ketimbang mencari-cari jawaban dan penjelasan yang dikaitkan dengan sesuatu yang berbau paranormal dan/atau supernatural.

7. Walau begitu, pasangan tersebut tetap tidak yakin bahwa apa yang dipotret adalah hantu (alinea kesepuluh).

Tanggapan: ini merupakan pernyataan yang sangat janggal karena bertentangan dengan "keyakinan" yang dimiliki pasangan tersebut, seperti telah diungkapkan di alinea-alinea sebelumnya, di mana mereka sepertinya cukup yakin jika objek dalam foto tersebut adalah hantu. Seharusnya ketidakyakinan mereka itu ditempatkan di "awal" ketika mereka pertama kali melihat foto itu. Jika ketidakyakinan tersebut ditempatkan di "awal" maka bisa jadi mereka akan mencoba mencari jawaban dan penjelasan yang alamiah dan masuk akal ketimbang memberikan kesimpulan yang bernuansa paranormal. (Pasangan tersebut sama sekali tidak memberikan penjelasan, tetapi langsung menyimpulkan.) 

Ketidakyakinan atau keraguan terhadap suatu objek atau peristiwa - seringkali tidak diketahui dan tidak disadari oleh begitu banyak orang - sesungguhnya merupakan sikap skeptis. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa banyak orang tidak sadar jika dirinya termasuk kategori skeptik karena ketidakyakinan dan keraguannya terhadap sebuah objek atau suatu peristiwa. Namun, seorang skeptik yang sadar dan sengaja bertindak berdasarkan ketidakyakinan atau keraguannya, dengan sadar penuh dan secara runut berusaha mencari dan mengumpulkan sebanyak mungkin bukti yang relevan mengenai sebuah objek atau suatu peristiwa. Setelah bukti-bukti relevan terkumpul barulah ia menganalisis seraya menjelaskan suatu peristiwa  yang terjadi dengan berdasar pada bukti-bukti yang ada seraya mengawasi berbagai bias dalam dirinya dan kesesatan berpikir. Seorang skeptik tidak mau tergesa-gesa loncat pada kesimpulan sebelum melakukan hal-hal di atas sekaligus menyusun argumentasi-argumentasi relevan, objektif, dan masuk akal berkaitan dengan objek yang dianalisisnya. Oleh karena itulah seorang skeptik awalnya selalu tidak yakin atau ragu, bahkan ciri seorang skeptik ia selalu tidak yakin dan ragu terhadap segala hal terlebih terhadap berbagai penjelasan yang bernuansa paranormal dan supernatural.

8. Memang tidak seketika foto-foto hasil jepretannya di air terjun itu di-copy ke komputer. Namun, selang tiga minggu dari liburan itu baru dimasukkan ke komputer dan anehnya gambar hantu Nazgul tiba-tiba ada dalam fotonya di air terjun itu (alinea kesepuluh).

Tanggapan: sepertinya pernyataan ini hendak mengatakan bahwa hantu yang diyakini pasangan tersebut awalnya tidak ada di dalam foto, namun setelah beberapa hari/minggu hantu itu muncul di dalam foto tersebut setelah foto tersebut dimasukkan dan disimpan di dalam komputer. Apakah ini artinya hasil jepretan foto berbeda dengan yang muncul di layar komputer? Kita tidak bisa mengetahuinya jika jepretan foto itu tidak melalui proses cuci-cetak yang kemudian muncul dalam kertas foto.

Terlepas dari hasil bidikan kamera tersebut, entah berbeda ataupun sama antara yang muncul di layar komputer dan di kertas foto, hal yang sangat jelas dan bisa dikatakan terhadap berita di atas adalah: pasangan warga negara Inggris tersebut dengan sengaja telah memainkan pikirannya sehingga objek yang dilihat di layar komputer merupakan sosok yang mirip dengan figur hantu seperti di dalam film (Lord of the Rings) yang telah mereka tonton. Apa yang dilakukan pasangan tersebut merupakan contoh di mana orang melihat dan menamakan objek yang dilihatnya dengan berdasar pada ingatan yang dimilikinya. Lebih dari itu, banyak orang dengan mudah, bahkan berusaha keras menghubung-hubungkan objek yang sedang dilihatnya dengan objek yang terdapat di dalam memorinya, bahkan tidak sedikit orang yang malah "menutupi/menggantikan" objek dilihatnya dengan objek yang ada dalam ingatannya setelah mereka berusaha "memanggil" ingatannya. 

Ingatan seseorang sama sekali tidak bisa dijadikan ukuran untuk menilai kebenaran suatu peristiwa karena sifatnya yang sangat subjektif. Bagaimana dengan orang-orang yang tidak memiliki ingatan tertentu mengenai suatu hal, misalnya: belum menonton Lord of the Rings. Tentu, mereka tidak memiliki gambaran mengenai sosok hantu di dalam film tersebut sehingga tidak mampu mengaitkan objek seperti yang dilihat pasangan tadi dengan hantu dalam film itu. Jangankan ingatan, gambaran mengenai hantu itu saja tidak dimiliki karena belum menonton Lord of the Rings. Hal inilah yang terjadi pada saya ketika melihat objek yang dipercaya sebagai hantu oleh pasangan tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.