Senin, 20 September 2010

Angela Merkel Bukan Adolf Hitler

Semua orang tahu benar kekejaman Adolf Hitler ketika ia membantai orang-orang Yahudi Jerman pada tahun 1930-an dan 1940-an. Semua orang sadar betul kebejatan Adolf Hitler dengan kamp-kamp konsentrasinya yang bisa membuat bulu kuduk berdiri. Semua orang tentu masih ingat terhadap kekejian Adolf Hitler melalui pidato-pidatonya yang membakar semangat nasionalisme dangkal Jerman dengan menghembuskan kebencian terhadap kaum Yahudi, khususnya kaum Yahudi Jerman. Ternyata Angela Merkel - Kanselir Jerman - tidak mau mengikuti jejak mantan pemimpin Jerman beberapa tahun yang lampau tersebut. Ini setidaknya bisa dilihat dari sikap Merkel melalui wawancara yang baru-baru ini dilakukannya dengan salah satu harian di kota Frankfurt. Merkel tidak mau mengulangi kesalahan sejarah yang dilakukan Adolf Hitler, seniornya itu. Ia, Merkel, bahkan mengajak warga negara Jerman untuk sadar, membuka diri, bahkan terbiasa dengan perubahan yang terjadi di negeri mereka.

Sikap yang ditunjukkan oleh Merkel tersebut merupakan salah satu contoh nyata di mana seorang pemimpin bisa berkata-kata dan bersikap dengan bijak. Setidaknya melalui pernyataannya tersebut Merkel telah menghembuskan suasa sejuk di tengah-tengah berkecamuknya pertikaian dan hubungan yang memanas antar (pemeluk) agama di dunia (baca: mereka yang beragama sangat sempit dan dangkal). Jelas, sikap Merkel tersebut patut diteladani oleh pemimpin-pemimpin bangsa lainnya, yakni dengan mampu bersikap tenang dan bijak dalam menghadapi perubahan yang terjadi di negerinya. Ketimbang bersikap reaktif dan panik terhadap perubahan yang terjadi di negerinya, seorang pemimpin yang bijak malah akan berusaha bersikap tenang bahkan berusaha mengajak dan menyadarkan warga negaranya untuk mampu menghadapi perubahan yang terjadi bahkan terbiasa dengan perubahan itu.  

Angela Merkel adalah seorang pemimpin bangsa yang bijak dan terpuji karena sikapnya yang terhormat. Sikapnya yang terbuka terhadap perubahan yang terjadi di negerinya merupakan sikap yang rendah hati yang seyogianya menjadi panutan banyak orang, bukan hanya para pemimpin bangsa lainnya. Sikap rendah hati Merkel tersebut sangat jarang ditemukan pada diri pemimpin, bahkan orang lainnya yang dengan angkuh dan reaktif menghadapi perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mencari seorang pemimpin bangsa yang rendah hati dan bijak, tengoklah pada diri Angela Merkel, seorang Kanselir Jerman. Warga negara dan penduduk Jerman patut berbangga memiliki seorang figur pemimpin seperti Angela Merkel karena dia bukanlah seorang figur seperti Adolf Hitler, yang pernah membawa Jerman pada kehancuran melainkan akan membawa Jerman sebagai bangsa yang penuh dengan kerendahan hati dan kehormatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.