Rabu, 23 Desember 2009

Kiamat 2012


Belakangan ini banyak orang kembali dihebohkan oleh adanya dugaan bahwa dunia (kemungkinan besar juga alam semesta) dalam waktu yang tidak lama lagi akan mengalami kesudahannya alias musnah alias KIAMAT. Bahkan film mengenai kiamat 2012 sempat diputar di bioskop-bioskop di dunia ini termasuk di Indonesia walaupun hanya sesaat karena kemudian “2012” termasuk ke dalam deretan saringan fatwa MUI. Heboh kiamat 2012 ini – banyak orang tidak ketahui – didasarkan pada penanggalan suku Indian Maya yang menyatakan 21 Desember 2012 akan terjadi kiamat. Apakah benar demikian? Apakah dunia beserta seluruh isinya – termasuk manusia tentunya – akan mengalami kiamat pada waktu/tanggal tersebut? Jika hal tersebut benar berarti waktunya TIDAK LAMA LAGI! Sudah begitu dekat, mendesak, pendek!


Apa yang Dikatakan dalam Penanggalan Suku Indian Maya?

Kiamat 21 Desember 2012 “lahir” dari penanggalan suku Indian Maya yang hidup di Semenanjung Yucatán Meksiko. Mereka sempat mengalami masa keemasan/kejayaan yang disebut dengan Periode Klasik yakni sekitar tahun 300 – 900 ZB. Pada masa-masa tersebut suku Indian Maya membangun berbagai tempat pemujaan, tugu, karya-karya seni, tulisan, termasuk perhitungan tanggal/penanggalan (istilah modernnya “kalender”). Salah satu penanggalan suku Indian Maya yang kemudian menjadi begitu dikenal dan terkenal karena di dalamnya memuat 21 Desember 2012, yang oleh begitu banyak orang disebut bahwa pada tanggal tersebut akan terjadi kiamat. Penanggalan itu disebut kalender Perhitungan Panjang (Long Count calender), yang menetapkan mulai dari hari 0 sampai setiap 1.872.000 hari, yang dikenal dengan sebutan Lingkaran Agung (The Great Circle). Menurut mereka yang meneliti suku Indian Maya, kalender Perhitungan Panjang dimulai 11 Agustus 3114 SZB. Kalender Perhitungan Panjang tersebut berdasar pada perhitungan setiap 144.000 hari. Dan yang terpenting menurut para spekulan, mereka yang menggemari perhitungan tentang kiamat/berakhirnya alam semesta, dan “nabi-nabi akhir zaman/kiamat, 21 Desember 2012 didasarkan pada salah satu tugu yang ditemukan di Tortuguero, wilayah Tabasco, Meksiko, yang tertulis demikian:
Tzuhtz-(a)h-oom u(y)-uxlahuun pik (ta) Chan Ahaw, ux(-te') Uniiw. Uht-oom (?) Y-em(al) (?) Bolon Yookte' K'uh ta (?). Terjemahannya: “Pik (atau juga bak’tun yang menunjukkan pada siklus) ke-13 akan berakhir (pada) Ahaw empat, K’ank’in ketiga. (?) akan terjadi. (?) Allah/Tuhan Pohon Kaki Sembilan (?).”

Dengan mengacu pada tulisan kuno di atas, maka dapat disimpulkan bahwa titik balik matahari, menurut kepercayaan suku Indian Maya, akan terjadi pada 2012. Indian Maya mempercayai bahwa setiap siklus meliputi 144.000 hari (berarti sekitar 394 tahun), dan ada 13 siklus (jadi ada 1.872.000 hari atau sekitar 5125 tahun) dimulai sejak 11 Agustu 3114 SZB. Maka dengan demikian, setelah perhitungan tadi muncullah 21 Desember 2012.
Sesungguhnya, tulisan kuno di tugu tersebut tidak terlalu jelas mengatakan bahwa dunia akan berakhir/kiamat pada 21 Desember 2012, namun berdasarkan perhitungan yang sangat rumit dan membutuhkan kesabaran tingkat tinggi, maka akhirnya yang muncul adalah 21 Desember 2012. Inilah yang menyebabkan belakangan ini banyak orang menyebut 2012, bahkan sudah ada buku yang aslinya ditulis dalam bahasa Inggris dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sertai diperjualbelikan di Gramedia, yang membahas tentang Kiamat 2012.

Ada pandangan lain yang mengesankan lebih “moderat” atau lebih memilih jalan “tengah”/”aman” dengan mengatakan bahwa 21 Desember 2012 tidak akan terjadi kiamat, melainkan yang akan terjadi perubahan dalam dunia ini, bahkan alam semesta, yang dikaitkan dengan berbagai “tafsiran” terhadap gerak bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya. Pandangan seperti ini biasa dikemukakan untuk menghindari jika ternyata pada tanggal yang telah di-“nubuat”-kan kiamat tidak kunjung terjadi. Dalam pandangan ini dikatakan bahwa 21 Desember 2012 hanyalah sebagai tonggak baru, titik awal perubahan, entah ke arah yang lebih baik atau ke arah yang lebih buruk.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang yang cenderung menggemari berbagai cerita atau “ramalan” tentang hari kiamat atau kapan dunia/alam semesta akan berakhir/hancur. Biasanya hal ini akan disertai dengan berbagai tanda yang mendahului kiamat itu (misalnya: berbagai bencana alam, kecelakaan, kejahatan manusia yang terus meningkat secara kuantitas dan kualitas, perkembangan teknologi yang ditakutkan akan menghancurkan peradaban manusia dan alam). Ditambah lagi, selalu muncul tokoh-tokoh yang mengklaim diri sebagai utusan Tuhan, nabi Allah, yang menyuarakan Allah, dan mengajak orang-orang untuk percaya kepadanya, masuk menjadi anggota jemaatnya, dan terlibat penuh dalam kegiatan-kegiatannya.

Beberapa Keberatan terhadap Kiamat 2012

Pandangan dan tafsiran yang mengatakan bahwa 21 Desember 2012 akan terjadi kiamat ataupun titik perubahan, tidak didasarkan pada data yang cukup kuat. Sejauh ini hanya didasarkan pada sebuah kalimat pendek kuno yang terdapat di tugu, seperti diungkapkan di atas. Jika dikatakan bahwa “ramalan” kiamat 21 Desember 2012 berasal dari “perhitungan” suku Indian Maya, tapi mengapa mereka sendiri (Indian Maya) tidak mampu “meramalkan” kepunahan peradaban mereka? Ini juga berarti bahwa perhitungan ini dilakukan oleh manusia “modern”, bukan oleh suku Indian Maya yang berbeda zaman dengan manusia yang hidup di abad ke-21.

Mungkin ada yang berkeberatan dengan mengatakan bahwa 21 Desember 2012 menurut kalender suku Indian Maya bukanlah sebuah ramalan. Itu hanyalah perhitungan dan sama sekali bukanlah sebuah ramalan. Hal ini tentu dapat dibenarkan. Namun jika bukan sebuah ramalan, mengapa cukup banyak orang, sejauh dapat diketahui, bahkan sampai sudah ada sebuah buku yang membahas mengenai 2012. Sepertinya, 2012 memang telah melahirkan kehebohan terkini yang terkait dengan berakhirnya dunia alias kiamat, seperti berbagai ramalan ataupun dugaan lainnya terkait dengan kiamat. Sampai saat ini, banyaknya “perhitungan” ataupun ramalan ataupun dugaan ataupun pembicaraan mengenai kiamat sampai saat ini, belum ada, atau tidak ada satu “teori” kiamat pun yang terjadi/tepat. Namun, sepertinya kebanyakan manusia memang cukup, bahkan sangat tertarik membahas hal yang satu ini. Mengapa? Mungkin karena hakikat manusia yang selalu ingin tahu segala hal yang berkaitan dengan kehidupan; asal mula kehidupan, asal manusia, kehidupan akhir, bahkan kehidupan setelah kematian (life after death), dan ke mana manusia setelah mati.

Kesimpulan
Semua keingintahuan tersebut sama sekali tidaklah keliru karena sangat wajar, normal, dan manusiawi, karena menunjukkan hakikat, sifat dasariah manusia yang selalu ingin tahu dengan mempertanyakan banyak hal. Namun, jangan sampai “keberadaan” manusia di dunia ini dengan segala dinamika, perjuangan, dan pergumulannya tersisih atau terlupakan. Yang menjadi kekhwatiran adalah jika manusia disadari maupun tidak disadari terjatuh ke dalam radikalisme eskapis, yang akhirnya terlalu menitikberatkan kehidupan di depan sana, dengan menyingkirkan sama sekali kehidupan kekininya, yang di sini. Pada saat itulah manusia menjadi tidak realistis karena hanya memikirkan yang di depan, bahkan sampai “menghitung-hitung” kapan waktunya (kematian) akan tiba/datang. Jadi, apakah pada 21 Desember 2012 akan terjadi kiamat? Dunia dan seluruh isinya, termasuk kita, manusia, bahkan seluruh alam semesta akan mengalami kesudahannya? Atau apakah, 21 Desember 2012 merupakan titik balik bagi suatu awal bagi dunia dan zaman yang baru? Bahasa rohani Kristennya, “jika kita masih diberi umur panjang”, maka kita sendiri akan menemukan jawabannya saat 21 Desember 2012. Kita tunggu tanggal mainnya, yuk!



ZB = Zaman Bersama, untuk menggantikan istilah M = Masehi (dalam bahasa Inggris, A.D. = Anno Domini [Tahun Tuhan Kita] atau CE = Common Era); dan lawannya SZB = Sebelum Zaman Bersama yang sejajar dengan istilah SM = Sebelum Masehi (dalam bahasa Inggris, B.C. = Before Christ atau BCE = Before Common Era).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.