Sebagian besar orang percaya bahwa tubuh manusia dapat dirasuki oleh roh jahat yang mengakibatkan orang yang tubuhnya dirasuki tidak sadarkan diri lagi, tidak mampu mengendalikan dirinya alias kesurupan. Oleh karena kepercayaan yang begitu kuat mengenai hal tersebut sampai-sampai dibuat film berjudul The Exorcist , bahkan sampai beberapa sekuel. Orang yang mengalami kesurupan akibat dirasuki roh jahat tersebut dapat disembuhkan (roh jahat yang merasuki tubuhnya diusir) melalui ritual yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat. (Dalam bahasa Inggris orang yang diklaim mampu mengusir roh jahat disebut exorcist.)
Sebagai awam fenomena eksorsisme tersebut cukup menarik perhatian saya. Percaya bahwa di dunia ini hidup bermacam-macam roh (makhluk yang tidak memiliki raga) yang hanya dapat dilihat dan "dirasa" oleh orang-orang tertentu, tentu merupakan hal yang sangat menarik bagi beberapa (mungkin banyak) orang. Menarik pula bahwa ada orang-orang tertentu yang diklaim atau mengklaim diri memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh, bahkan mampu mengusir roh jahat yang merasuki tubuh seseorang. Hal-hal tersebut tidak pelak lagi menjadi perhatian sebagian besar orang yang hidup dalam kebudayaan tertentu, termasuk di Indonesia tentunya. Opini publik sangat berperan besar dalam membentuk pandangan masyarakat mengenai fenomena kesurupan tersebut. Ada begitu banyak film layar lebar dan (dulu) tayangan di televisi yang mengangkat berbagai cerita mengenai fenomena itu. Maka tak pelak lagi pandangan masyarakat menjadi semakin kuat terhadap fenomena kesurupan. Ditambah, pandangan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat yang mengatakan bahwa setan atau roh jahat ada di mana-mana, di sekitar manusia. Namun anehnya, ketika ada seseorang yang dianggap kesurupan tiba-tiba selalu ada saja orang yang memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat yang merasuki tubuh orang itu.
Beberapa hasil pengamatan yang cukup dekat dengan fenomena ini pernah saya alami. Ketika seorang teman yang dinyatakan oleh keluarga dan masyarakat mengalami kesurupun ketika sedang duduk di bawah pohon beringin yang sangat besar. Di tengah-tengah masyarakat sudah beredar rumor bahwa pohon itu angker karena ada penunggunya, yakni roh jahat. Maka ketika teman saya mengalami kesurupan keluarga dan masyarakat percaya bahwa ia telah dirasuki roh jahat yang menjadi penunggu pohon besar tersebut. Setelah beberapa kali didoakan, "disembuhkan", dan roh jahat yang merasuki tubuh teman tersebut berhasil diusir oleh pemuka agama setempat, teman saya pun normal kembali. Teman saya itu tidak hanya mengalami kesurupan satu kali, tetapi beberapa kali. Dan setiap kali ia mengalami hal tersebut, maka ritual yang sama (pengusiran roh) dilakukan oleh orang yang sama. Namun, setelah sekian lama saya bergaul dengan dia saya baru tahu ternyata ia mudah mengalami stress, baik di tempat kerja maupun di rumah (dua kali ia kesurupan di tempat kerjanya).
Satu waktu saya kembali mengamati fenomena kesurupan dari jarak yang sangat dekat ketika pembantu perempuan di rumah saudara diklaim mengalami kesurupan. Dikatakan bahwa ia memiliki "ilmu hitam" dan selalu diganggu oleh kakeknya yang telah meninggal. Hal ini dikatakan oleh pembantu tersebut ketika dalam keadaan kesurupan dan yang berbicara langsung adalah roh kakeknya, di mana suaranya berubah menjadi berat dan serak mirip suara kakek-kakek. Uniknya, pembantu tersebut bisa disembuhkan oleh teman saudara saya yang merupakan pemuka agama yang berbeda dengan agama yang dianut oleh pembantu itu. Ia mengalami kesurupan tiga kali dan ketika saudara saya menawarkan dia untuk istirahat dulu dengan pulang kampung, sejak itu ia tidak kesurupan lagi. Ketika saya ngobrol-ngobrol dengannya ternyata terungkaplah bahwa sesungguhnya ia stress dengan bekerja di tempat saudara saya itu, walaupun gajinya cukup tetapi pekerjaannya berat dan ia selalu rindu pulang kampung. Dan ternyata kakeknya yang sudah meninggal itu belum lama meninggal dan sewaktu hidupnya sangat menyayangi pembantu saudara saya itu.
Mereka yang sangat mempercayai fenomena kesurupan juga selalu mendukung hal tersebut dengan menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang normal ketika kesurupan memiliki kekuatan yang berlipat-lipat dibandingkan ketika ia berada dalam keadaan normal. Dengan berdasarkan pada hal tersebut, maka mereka menyimpulkan bahwa kekuatan yang berlipat-lipat itu berasal dari roh yang merasuki orang yang kesurupan tersebut. Ini adalah fenomena yang sangat lumrah karena kerja otak manusia mampu mempengaruhi kerja syaraf dan otot tubuh manusia, walaupun dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ternyata fenomena kesurupan tidak lebih karena akibat adanya kerusakan, entah sedikit atau banyak yang terjadi dalam otak orang yang mengalaminya. Berbagai kerusakan mulai dari yang paling ringan seperti epilepsi sampai yang paling berat yakni skisofrenia merupakan hal yang sangat masuk akal untuk menjelaskan fenomena kesurupan tersebut. Dengan demikian, kesurupan bukanlah berarti bahwa jasmani seseorang dirasuki oleh roh jahat melainkan ada jaringan (-jaringan) otak dalam orang itu yang mengalami gangguan/kerusakan.
Sebagai awam fenomena eksorsisme tersebut cukup menarik perhatian saya. Percaya bahwa di dunia ini hidup bermacam-macam roh (makhluk yang tidak memiliki raga) yang hanya dapat dilihat dan "dirasa" oleh orang-orang tertentu, tentu merupakan hal yang sangat menarik bagi beberapa (mungkin banyak) orang. Menarik pula bahwa ada orang-orang tertentu yang diklaim atau mengklaim diri memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh, bahkan mampu mengusir roh jahat yang merasuki tubuh seseorang. Hal-hal tersebut tidak pelak lagi menjadi perhatian sebagian besar orang yang hidup dalam kebudayaan tertentu, termasuk di Indonesia tentunya. Opini publik sangat berperan besar dalam membentuk pandangan masyarakat mengenai fenomena kesurupan tersebut. Ada begitu banyak film layar lebar dan (dulu) tayangan di televisi yang mengangkat berbagai cerita mengenai fenomena itu. Maka tak pelak lagi pandangan masyarakat menjadi semakin kuat terhadap fenomena kesurupan. Ditambah, pandangan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat yang mengatakan bahwa setan atau roh jahat ada di mana-mana, di sekitar manusia. Namun anehnya, ketika ada seseorang yang dianggap kesurupan tiba-tiba selalu ada saja orang yang memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat yang merasuki tubuh orang itu.
Beberapa hasil pengamatan yang cukup dekat dengan fenomena ini pernah saya alami. Ketika seorang teman yang dinyatakan oleh keluarga dan masyarakat mengalami kesurupun ketika sedang duduk di bawah pohon beringin yang sangat besar. Di tengah-tengah masyarakat sudah beredar rumor bahwa pohon itu angker karena ada penunggunya, yakni roh jahat. Maka ketika teman saya mengalami kesurupan keluarga dan masyarakat percaya bahwa ia telah dirasuki roh jahat yang menjadi penunggu pohon besar tersebut. Setelah beberapa kali didoakan, "disembuhkan", dan roh jahat yang merasuki tubuh teman tersebut berhasil diusir oleh pemuka agama setempat, teman saya pun normal kembali. Teman saya itu tidak hanya mengalami kesurupan satu kali, tetapi beberapa kali. Dan setiap kali ia mengalami hal tersebut, maka ritual yang sama (pengusiran roh) dilakukan oleh orang yang sama. Namun, setelah sekian lama saya bergaul dengan dia saya baru tahu ternyata ia mudah mengalami stress, baik di tempat kerja maupun di rumah (dua kali ia kesurupan di tempat kerjanya).
Satu waktu saya kembali mengamati fenomena kesurupan dari jarak yang sangat dekat ketika pembantu perempuan di rumah saudara diklaim mengalami kesurupan. Dikatakan bahwa ia memiliki "ilmu hitam" dan selalu diganggu oleh kakeknya yang telah meninggal. Hal ini dikatakan oleh pembantu tersebut ketika dalam keadaan kesurupan dan yang berbicara langsung adalah roh kakeknya, di mana suaranya berubah menjadi berat dan serak mirip suara kakek-kakek. Uniknya, pembantu tersebut bisa disembuhkan oleh teman saudara saya yang merupakan pemuka agama yang berbeda dengan agama yang dianut oleh pembantu itu. Ia mengalami kesurupan tiga kali dan ketika saudara saya menawarkan dia untuk istirahat dulu dengan pulang kampung, sejak itu ia tidak kesurupan lagi. Ketika saya ngobrol-ngobrol dengannya ternyata terungkaplah bahwa sesungguhnya ia stress dengan bekerja di tempat saudara saya itu, walaupun gajinya cukup tetapi pekerjaannya berat dan ia selalu rindu pulang kampung. Dan ternyata kakeknya yang sudah meninggal itu belum lama meninggal dan sewaktu hidupnya sangat menyayangi pembantu saudara saya itu.
Mereka yang sangat mempercayai fenomena kesurupan juga selalu mendukung hal tersebut dengan menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang normal ketika kesurupan memiliki kekuatan yang berlipat-lipat dibandingkan ketika ia berada dalam keadaan normal. Dengan berdasarkan pada hal tersebut, maka mereka menyimpulkan bahwa kekuatan yang berlipat-lipat itu berasal dari roh yang merasuki orang yang kesurupan tersebut. Ini adalah fenomena yang sangat lumrah karena kerja otak manusia mampu mempengaruhi kerja syaraf dan otot tubuh manusia, walaupun dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ternyata fenomena kesurupan tidak lebih karena akibat adanya kerusakan, entah sedikit atau banyak yang terjadi dalam otak orang yang mengalaminya. Berbagai kerusakan mulai dari yang paling ringan seperti epilepsi sampai yang paling berat yakni skisofrenia merupakan hal yang sangat masuk akal untuk menjelaskan fenomena kesurupan tersebut. Dengan demikian, kesurupan bukanlah berarti bahwa jasmani seseorang dirasuki oleh roh jahat melainkan ada jaringan (-jaringan) otak dalam orang itu yang mengalami gangguan/kerusakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.