Senin, 04 Oktober 2010

Hantu Pendendam

Ternyata kemunculan hantu pok-pok yang akhir pekan lalu meresahkan warga Kecamatan Sario, Kelurahan Titiwungen, sekitar Kompleks Rumah Makan Srisolo, Manado, Sulawesi Utara, masih berlanjut. Hal ini dikarenakan ia (hantu pok pok laki-laki) tersebut hendak membalaskan dendam kematian teman perempuannya karena dibunuh oleh tonaas. Berdasar berita tersebut baru diketahui, setidaknya oleh saya bahwa: pertama, hantu memiliki jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) seperti manusia dan, kedua, hantu memiliki "perasaan" balas dendam. Pertanyaan yang bisa diajukan berkaitan dengan pernyataan di atas adalah: bagaimana orang-orang yang mengaku melihat hantu pok pok itu bisa sampai pada kesimpulan bahwa ada hantu pok pok laki-laki dan perempuan? Bagaimana orang-orang itu bisa mengatakan jika hantu pok pok yang datang hendak membalaskan dendam kematian temannya?

Selain hal (baru) di atas, berita di atas juga mengandung kejanggalan atau keanehan, berkaitan dengan lamanya peristiwa itu. Peristiwa kemunculan/penampakan hantu pok pok tersebut sudah berlangsung sejak akhir pekan lalu dan peristiwa tersebut telah menarik perhatian banyak warga, bahkan dikabarkan puluhan kendaraan bermotor terlihat di sekitar lokasi peristiwa tersebut. Ini menandakan banyaknya orang yang mendatangi tempat tersebut karena sengaja hendak menyaksikan peristiwa itu. Jika demikian yang terjadi, masakan tidak ada seorang pun yang merekam peristiwa langka tersebut, entah dengan kamera ataupun telepon genggam. Tiadanya objek hasil rekaman - video dan/atau foto - bisa dianggap sangat janggal khususnya di era teknologi maju seperti sekarang ini, karena bertentangan dengan kebiasaan sebagian banyak orang yang berusaha mengabadikan sebanyak atau sesering mungkin, khususnya hal-hal yang dianggapnya unik. Dengan demikian, tidak adanya satu pun video dan/atau foto bisa dikatakan sebagai sesuatu yang janggal sekali bahkan tidak mungkin terjadi.

Hal aneh berikut yang sangat kentara mengenai adanya ketidakkonsistenan, setidaknya bisa dibaca melalui berita tersebut, di mana pada paragraf keempat dikatakan hantu pok pok tersebut berjenis kelamin perempuan, namun pada paragraf ketujuh diakui hantu pok pok itu berjenis kelamin laki-laki. Ketidakkonsistenan tersebut terjadi di antara orang-orang yang mengaku telah melihat keberadaan hantu tersebut. Jika demikian kenyataannya, maka pertanyaan yang segera mengemuka adalah: apakah di antara orang-orang itu melihat dua hantu yang berbeda? Jika ya, maka hal tersebut semakin menimbulkan keanehan karena sejak awal sepertinya warga hanya melihat atau merujuk pada hantu yang sama. Jika mereka sebenarnya melihat hantu yang sama, namun mengapa pengakuan di antara mereka tidak konsisten?

Dengan demikian, ada tiga kejanggalan/keanehan yang bisa ditemukan dalam berita di atas: 

1. Persoalan bagaimana mengenali, membedakan, dan menentukan mana jenis hantu laki-laki dan perempuan karena sama sekali tidak dijelaskan. Bahkan kalimat terakhir alinea keempat dikatakan "manusia jadi-jadian itu diperkirakan perempuan." Jelas, pernyataan tersebut sama sekali tidak bisa diperhitungkan sebagai kebenaran karena yang mengakuinya pun, entah sadar ataupun tidak sadar sesungguhnya tidak yakin pada jenis kelamin hantu pok pok yang telah dilihatnya.

2. Sama sekali tidak adanya hasil rekaman yang berupa, baik foto maupun video merupakan yang sangat janggal, khususnya di zaman yang perkembangan teknologinya sangat pesat, di mana kebanyakan orang memiliki hasrat yang cukup kuat untuk mengabadikan berbagai yang terjadi di sekitarnya, terlebih jika hal tersebut dianggapnya unik atau langka. Tentu, keberadaan hantu pok pok tergolong fenomena yang sangat unik dan langka, dan oleh karenanya bisa dipastikan banyak orang berusaha mengabadikannya. Namun kenyataannya, tidak ditemukan sebuah foto atau video yang jelas mengenai hantu tersebut.

3. Adanya ketidakkonsistenan di antara orang-orang yang mengaku melihat hantu itu karena ada yang mengatakan hantu tersebut berjenis kelamin laki-laki, namun ada juga yang mengatakan hantu yang sama berjenis kelamin perempuan. Ini merupakan hal yang sangat janggal karena ketidakkonsistenan di antara orang-orang yang melihat diperhitungkan sebagai kelemahan. Artinya, semakin sulit untuk mempercayai pengakuan/laporan siapa atau manakah yang bisa dipercaya karena adanya dua laporan yang berbeda.


Apakah memang ada yang dinamakan hantu pok pok seperti diakui oleh warga Kecamatan Sario, Kelurahan Titiwungen, Manado, Sulawesi Utara? Setelah memperhatikan ketiga kejanggalan di atas yang sangat vital, maka bisa dikatakan hantu pok pok hanyalah rekaan warga yang sejak semula memang sudah percaya dan/atau cenderung mau percaya pada sesuatu yang bernuansa paranormal. Dengan demikian, sama sekali tidak mengherankan jika banyak warga mudah percaya pada keberadaan hantu pok pok tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.