Daun pohon mangga miliknya mengeluarkan suara desahan seperti orang bernafas, menurut pengakuan Hamran Datundugon. Karena pengakuannya tersebut banyak warga yang tinggal di sekitarnya berbondong-bondong mendatangi pohon itu untuk membuktikannya. Pengakuan pemilik pohon mangga tersebut diamini oleh tetangganya yang juga pernah mendengar suara yang sama, bahkan ia mengaku suara itu dapat terdengar sampai rumahnya meski samar-samar. Ia pun mengklaim bahwa pada saat itu tidak ada angin berhembus yang bisa menyebabkan daun-daun di pohon itu bergoyang sehingga dapat menghasilkan bunyi.
Apakah pengakuan orang-orang yang mengatakan daun pohon mangga berdesah tanpa sama sekali ada angin bisa diterima dan dipercaya? Berikut adalah beberapa tanggapan dan pertanyaan yang mencoba menganalisis dan menguji keakuratan pengakuan dan keakuratan fenomena tersebut.
Pertama, pengakuan itu berasal hanya dari beberapa orang dan tidak didukung oleh pengakuan yang sama dari lebih banyak orang.
Kedua, sekalipun pengakuan itu berasal dari banyak orang, tidak serta-merta membuat pengakuan tersebut benar. Artinya, banyaknya orang tidak bisa dijadikan patokan untuk menyimpulkan bahwa sesuatu itu benar atau peristiwa tertentu sungguh-sungguh terjadi.
Ketiga, apa yang membuat daun pohon mangga milik Hamran Datundugon "istimewa" sehingga bisa mengeluarkan suara seperti orang berdesah sedangkan pohon mangga lainnya di seluruh dunia tidak bisa mengeluarkan suara seperti miliknya? Pertanyaan yang juga harus bisa dijawab adalah: mengapa daun pohon mangga tersebut mengeluarkan suara seperti desahan manusia?
Keempat, mengapa dikatakan ketika hari terang (bukan malam) daun pohon mangga itu tidak mengeluarkan suara? Mengapa ia hanya mengeluarkan desahan pada malam hari dan tidak pada siang hari?
Jika poin ketiga bisa dijawab, maka fenomena daun mangga yang berdesah itu bisa diperhitungkan sebagai peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi dan bukan rekaan orang-orang yang sengaja melakukannya, entah awalnya berpikir pohon itu bisa mengeluarkan suara seperti desahan manusia ataupun sengaja mengarang cerita sehingga pohon dan dirinya menjadi tenar. Namun, jika poin ketiga tidak bisa dijawab, maka pengakuan mengenai daun mangga yang dianggap bisa berdesah itu tidak lebih dari kebohongan.
Apakah pengakuan orang-orang yang mengatakan daun pohon mangga berdesah tanpa sama sekali ada angin bisa diterima dan dipercaya? Berikut adalah beberapa tanggapan dan pertanyaan yang mencoba menganalisis dan menguji keakuratan pengakuan dan keakuratan fenomena tersebut.
Pertama, pengakuan itu berasal hanya dari beberapa orang dan tidak didukung oleh pengakuan yang sama dari lebih banyak orang.
Kedua, sekalipun pengakuan itu berasal dari banyak orang, tidak serta-merta membuat pengakuan tersebut benar. Artinya, banyaknya orang tidak bisa dijadikan patokan untuk menyimpulkan bahwa sesuatu itu benar atau peristiwa tertentu sungguh-sungguh terjadi.
Ketiga, apa yang membuat daun pohon mangga milik Hamran Datundugon "istimewa" sehingga bisa mengeluarkan suara seperti orang berdesah sedangkan pohon mangga lainnya di seluruh dunia tidak bisa mengeluarkan suara seperti miliknya? Pertanyaan yang juga harus bisa dijawab adalah: mengapa daun pohon mangga tersebut mengeluarkan suara seperti desahan manusia?
Keempat, mengapa dikatakan ketika hari terang (bukan malam) daun pohon mangga itu tidak mengeluarkan suara? Mengapa ia hanya mengeluarkan desahan pada malam hari dan tidak pada siang hari?
Jika poin ketiga bisa dijawab, maka fenomena daun mangga yang berdesah itu bisa diperhitungkan sebagai peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi dan bukan rekaan orang-orang yang sengaja melakukannya, entah awalnya berpikir pohon itu bisa mengeluarkan suara seperti desahan manusia ataupun sengaja mengarang cerita sehingga pohon dan dirinya menjadi tenar. Namun, jika poin ketiga tidak bisa dijawab, maka pengakuan mengenai daun mangga yang dianggap bisa berdesah itu tidak lebih dari kebohongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.