Tidak sedikit orang menganggap bahwa tanda-tanda tertentu - seperti angka-angka - yang terdapat di sekitarnya memiliki sebuah makna. Orang-orang yang mempercayai hal tersebut juga yakin bahwa angka dapat menyingkapkan sesuatu yang dalam dan hal itu mempengaruhi hidup dan kehidupan di sekitarnya. Dengan kata lain dapat diungkapkan bahwa angka pada dirinya sendiri sesungguhnya memiliki makna terselubung yang jika orang mampu memahaminya hal tersebut bisa bermanfaat baginya, seperti: menghindar dari kemalangan dan mencapai kesuksesan. Inilah sepertinya yang diyakini banyak warga Cina di seantero negeri itu ketika mereka berbondong-bondong mendaftarkan diri dan pasangannya untuk menikah pada tanggal 10 bulan 10 (Oktober) tahun 2010.
Kepercayaan 10-10-10 akan membawa berkah bagi warga Cina di negerinya berasal dari bahasa Mandarin angka 10-10-10 itu yang artinya "sempurna dalam semua sisi." Dengan berdasar pada permainan angka dan kata-kata itulah warga Cina percaya bahwa jika mereka mengadakan acara pada 10-10-10 maka hidup mereka selanjutnya akan mengalami keuntungan. Namun demikian, permainan angka yang dipadukan dengan kata-kata tersebut tidak menjelaskan apa dan bagaimana hubungan 10-10-10 dengan "keuntungan" dan "kesempurnaan" yang dimaksud. Jika 10-10-10 akan membawa keuntungan dan kesempurnaan, bagaimana orang menjelaskan hubungan semua kedua hal itu (angka dan keuntungan). Apakah hanya berdasar pada arti 10-10-10 dalam bahasa Mandarin yang maknanya "sempurna dalam semua sisi" tadi? Jika ya, maka penjelasan yang berdasar hanya pada makna angka-angka itu sangatlah lemah karena tidak didukung oleh fakta yang tengah terjadi saat ini di Cina, di mana bencana alam sedang melanda Cina.
Seperti telah diungkapkan dalam berita di atas, banyak warga Cina tidak mempedulikan bencana alam yang sedang menghantam negerinya demi "keuntungan" yang bisa diperoleh melalui 10-10-10 itu. Kenyataan bahwa banyak orang (warga Cina) tidak peduli pada sisi lain yang bisa muncul dari permainan angka yang dilakukannya menunjukkan dengan jelasa bahwa banyak orang cenderung memaknai dan mempercayai sesuatu yang sudahl lebih dulu dipercayainya. Maksudnya, orang-orang seperti itu tidak mau melihat apalagi memperhitungkan bahwa sesuatu yang dipercayainya itu tidak lebih dari sekadar hasrat dirinya yang ingin membenarkan keyakinannya yang dibentuk dan dipengaruhi oleh sesuatu sehingga ketika ada hal lain yang bertentangan dengan kepercayaannya tersebut, maka mereka pun menolaknya.
Inilah yang dinamakan dengan selective thinking. Artinya, orang-orang yang mengalami selective thinking hanya mau menerima atau mempercayai sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau kepercayaan yang sudah dimilikinya lebih dulu. Orang-orang yang mengidap hal ini tidak akan mau menerima kenyataan bahwa keyakinannya salah karena tidak didukung oleh bukti yang jelas. Orang yang mengalami selective thinking tidak akan pernah bisa mengubah keyakinannya sekalipun bukti yang ada sama sekali bertolak belakang dengan keyakinan yang dimilikinya. Oleh karena itulah tidak heran jika banyak warga Cina negerinya tersebut yang tidak peduli dengan kenyataan "negatif" yang muncul dari 10-10-10, tetapi percaya bahwa 10-10-10 hanya akan membawa keuntungan bagi mereka.
Seperti telah diungkapkan dalam berita di atas, banyak warga Cina tidak mempedulikan bencana alam yang sedang menghantam negerinya demi "keuntungan" yang bisa diperoleh melalui 10-10-10 itu. Kenyataan bahwa banyak orang (warga Cina) tidak peduli pada sisi lain yang bisa muncul dari permainan angka yang dilakukannya menunjukkan dengan jelasa bahwa banyak orang cenderung memaknai dan mempercayai sesuatu yang sudahl lebih dulu dipercayainya. Maksudnya, orang-orang seperti itu tidak mau melihat apalagi memperhitungkan bahwa sesuatu yang dipercayainya itu tidak lebih dari sekadar hasrat dirinya yang ingin membenarkan keyakinannya yang dibentuk dan dipengaruhi oleh sesuatu sehingga ketika ada hal lain yang bertentangan dengan kepercayaannya tersebut, maka mereka pun menolaknya.
Inilah yang dinamakan dengan selective thinking. Artinya, orang-orang yang mengalami selective thinking hanya mau menerima atau mempercayai sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau kepercayaan yang sudah dimilikinya lebih dulu. Orang-orang yang mengidap hal ini tidak akan mau menerima kenyataan bahwa keyakinannya salah karena tidak didukung oleh bukti yang jelas. Orang yang mengalami selective thinking tidak akan pernah bisa mengubah keyakinannya sekalipun bukti yang ada sama sekali bertolak belakang dengan keyakinan yang dimilikinya. Oleh karena itulah tidak heran jika banyak warga Cina negerinya tersebut yang tidak peduli dengan kenyataan "negatif" yang muncul dari 10-10-10, tetapi percaya bahwa 10-10-10 hanya akan membawa keuntungan bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak setuju dengan pandangan saya? Silahkan mendebatnya.